Monumen Peringatan di Ground Zero Rayakan Ulang Tahun Pertama
11 September 2012Sejak setahun lalu, setiap harinya ribuan orang dari seluruh dunia mengunjungi 9/11 Memorial untuk mengenang 2.753 korban tewas, setelah dua pesawat penumpang menghantam World trade Centre New York.
Memerlukan waktu 10 tahun sampai satu monumen peringatan akhirnya diresmikan di Ground Zero. Sejak dibuka tahun 2010 lalu, monumen ini telah dikunjungi sekitar 4,5 juta orang dari seluruh dunia. “Serangan teror 11 September masih terbanyang, gambar-gambar mengerikan menara yang runtuh. Dan sekarang, gambaran tersebut digantikan dengan monumen peringatan ini. Monumen yang indah, suci dan terhormat. Ini akan terus diingat,“ dikatakan Michael Frazier dari 9/11 Memorial Society.
Setelah melewati pemeriksaan yang ketat, sekitar 20.000 orang setiap harinya mengunjungi Ground Zero. Seluruh pengunjung terlebih dahulu harus mendaftar untuk dapat melihat dari dekat area monumen yang ditumbuhi 400 pohon oaks ini. Pasangan Mc Laughlin berdiri di tepi kolam monumen sambil mengenang putra mereka mengatakan, “Kami kehilangan putra kami di menara utara. Tempat ini memang belum selesai, namun telah menjadi tempat yang indah. Satu monumen yang sudah selayaknya.“
Bagi banyak keluarga korban, monumen ini merupakan tempat suci. Hampir setengah dari korban tewas di tempat ini lebur menjadi debu. Dan mereka tidak pernah bisa bisa dikuburkan dengan layak.
Kontroversi Proyek Pembangunan
Keheningan di sekitar monumen peringatan masih terganggu dengan riuhnya pekerjaan bangaunan yang masih terus berjalan. Freedom Tower, yang kini bernama One World Trade Centre, memang telah mencapai ketinggian akhir 541 meter, tetapi baru akan rampung tahun 2014. Pembangunan gedung ini menimbulkan banyak kontroversi, seperti halnya pembangunan museum bawah tanah, yang seharusnya akan dibuka hari Selasa ini (11/09/12) untuk memperingati 11 tahun serangan 11 September.
Pembangunan museum ini mengalami hambatan, menurut kantor berita AP, karena adanya perselisihan mengenai masalah finasial. Pihak pengelola monumen bertikai dengan pejabat pelabuhan New York dan New Jersey dalam memutuskan siapa yang harus bertanggungjawab atas biaya infrasturktur.
“Memang benar, kami kecewa. Kami tengah berusaha untuk menyelesaikan perselisihan antara kami dengan otoritas pelabuhan. Kami optimis konflik dapat diselesaikan dan segera dapat menumumkan tanggal pembukaan,“ dikatakan Michael Frazier.
Perselisihan terus berlangsung, namun luka di jantung Manhattan untuk saat ini sudah tertutup. Walaupun demikian, 11 tahun setelah serangan teror, kenangan akan 11 September 2011 masih hidup, dikatakan seorang pengunjung asal Swiss. “Kita merasa benar-benar kembali ke masa 11 tahun lalu. Runtuhnya dua bangunan dan semua nama-nama. Benar-benar sangat emosional.“