NATO Tambah Pasukan di Eropa Timur
5 September 2014
Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, berjanji membantu Ukraina memodernisasi militernya. Langkah tersebut dinilai penting terutama di tengah konflik dengan Rusia. "Kami telah menyiapkan paket kebijakan supaya Ukraina bisa mengurus keamanan sendiri," kata Sekjend NATO, Anders Fogh Rasmussen.
Bantuan tersebut mencakup bidang logistik, struktur komando dan komunikasi, serta pertahanan cyber. Selain itu Nato juga berjanji mengawal proses reformasi di tubuh militer dan memperkuat "pertukaran strategis" dengan Kiev.
"Kami menekankan komitmen kami untuk memperdalam kemitraan strategis antara NATO dan Ukraina demi Eropa yang stabil, aman dan bersatu," begitu bunyi deklarasi bersama negara anggota NATO di Wales.
Solidaritas terhadap Ukraina
Kemitraan strategis yang ditawarkan NATO juga berarti berakhirnya harapan Ukraina untuk diterima sebagai anggota. Kendati begitu Perdana Menteri Petro Poroshenko mengklaim pertemuan puncak tersebut adalah "isyarat solidaritas yang kuat," katanya. "Teman dalam kesusahan adalah teman sejati."
Menurut sang perdana menteri, beberapa negara anggota NATO akan mengirimkan perlengkapan militer, "baik yang mematikan ataupun yang tidak," katanya tanpa penjelasan rinci. Sebelumnya Ukraina mendesak pengiriman senjata. Tuntutan tersebut ditolak oleh Jerman.
Jumat ini (5/9), NATO juga menyepakati strategi baru buat Eropa Timur. Aliansi keamanan barat itu antara lain akan menambah jumlah serdadu di wilayah timur. Jerman dan Denmark misalnya sudah menggandakan jumlah pasukan yang ditempatkan di Polandia.
Pasukan Gerak Cepat
Ketiga negara, Jerman, Denmark dan Polandia, memiliki markas pasukan multinasional bersama di wilayah Stettin. Saat ini jumlah pasukan yang ditempatkan di wilayah perbatasan berjumlah 200 orang. Nantinya jumlah tersbeut akan digandakan menjadi 400 serdadu.
Penambahan pasukan di Stettin termasuk ke dalam paket kebijakan yang disepakati di Wales. NATO juga berniat membentuk pasukan gerak cepat yang berisikan 4000 serdadu dan siap ditugaskan dalam waktu dua hari.
Namun begitu NATO tidak menempatkan pasukannya di wilayah Eropa timur secara permanen.
rzn/ap (afp, rtr)