NATO Tingkatkan Serangan di Tripoli
7 Juni 2011Ledakan keras mengguncang ibukota Libya, Tripoli hari Selasa pagi waktu setempat. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menambah serangan udaranya di ibukota Libya. Sejumlah ledakan juga terdengar di Tripoli Senin malam kemarin (06/06). Sementara itu pemberontak berhasil mengambil alih kekuasaan di sebuah kota di Libya barat, serta mendesak tentara penguasa Muammar Gaddafi untuk meninggalkan kota itu.
Serangan di Al Karama
Televisi Libya melaporkan, daerah al Karama menjadi sasaran serangan NATO, yang sudah memulai aksi militer Maret lalu. Televisi Libya kemudian melaporkan, bahwa sebuah stasiun telekomunikasi juga hancur karena bom. Pemberontak mengontrol wilayah timur Libya, juga kota Misrata di bagian barat, dan rangkaian pegunungan di dekat perbatasan dengan Tunisia. Tetapi mereka tidak berhasil maju ke ibukota Tripoli, walaupun NATO melancarkan serangan udara, karena kota itu dijaga pasukan Gaddafi yang memiliki persenjataan lebih lengkap.
Pemberontak menguasai Yafran, yang terletak 100 km di barat daya Tripoli Senin lalu, setelah jet tempur Inggris menghancurkan dua teng dan dua kendaraan militer untuk mengangkut personil, tanggal 2 Juni lalu. Daerah Yafran terletak di atas sebuah bukit. Bagian bawahnya dikuasai tentara yang pro Gaddafi selama lebih dari sebulan, dan digunakan untuk mengepung bagian yang dikontrol pemberontak.
Makanan, air minum dan obat-obatan sekarang tambah berkurang. Ketika ditanya tentang laporan mengenai keberhasilan pemberontak di daerah pegunungan di bagian barat, Wakil Perdana Menteri Khaled Kaim mengatakan kepada wartawan, tentara pemerintah sebenarnya dapat mengambil alih lagi kawasan itu hanya dalam beberapa jam. Tetapi mereka tidak melakukannya, karena tidak ingin warga sipil menjadi korbannya.
Serangan Helikopter Tempur
Akhir pekan lalu, helikopter tempur NATO melancarkan serangan di bagian timur. Helikopter jenis Apache menghancurkan sistem peluncur roket di daerah pantai, di dekat kota Brega. Demikian dinyatakan Departemen Pertahanan Inggris.
Berkaitan dengan serangan NATO, Sekretaris Jenderal aliansi militer itu, AndersFogh Rasmussen mengatakan di Brussel, "Pesan kami bagi rakyat Libya jelas. NATO dan mitra-mitranya melindungi kalian. Pesan kami bagi rejim Gaddafi juga jelas. Kami memulai misi ini, dan kami akan menyelesaikannya."
Sebuah sumber dari militer Perancis mengatakan, pesawat terbang Perancis dan helikopternya telah berada di Libya sejak Jumat lalu (03/06), tetapi tidak memberikan perincian lebih lanjut. Hari Senin, pasukan Gaddafi menembakkan roket ke kota Ajdabiya di bagian Timur. Kemudian pertempuran pecah di jalan utama di sebelah barat Ajdabiya. Demikian keterangan pemberontak.
Tidak Berhasil Maju
Pasukan Gaddafi dan pemberontak sudah bertempur berminggu-minggu. Tetapi kedua belah pihak tidak berhasil mempertahankan wilayah kekuasaan di jalan antara Ajdabiya dan Brega, kota minyak yang dikuasasi Gaddafi.
Penggunaan helikopter tempur adalah bagian dari rencana untuk meningkatkan operasi militer guna mencapai tujuan misi di negara itu. Sementara kritikus mengatakan, NATO telah mengambil langkah terlalu jauh dari mandatnya untuk melindungi warga sipil. Senin kemarin, International Crisis Group (ICG) menghimbau pemberotak dan NATO untuk mengusulkan gencatan senjata.
rtre/dpa/Marjory Linardy
Editor: Ayu Purwaningsih