Orang Kedua di Balik Serangan Stockholm?
13 Desember 2010Penyelidikan sekarang sedang berlangsung. Metode yang digunakan sudah lama dikenal. Semua aparat dikerahkan. Kerja sama dengan polisi Inggris berlangsung lancar. Dua hari setelah serangan bunuh diri di pusat kota Stockholm, dinas rahasia polisi Swedia, Sepo, melakukan penyelidikan secara profesional.
Penyelidikan tentang pelaku, sejauh ini sudah selesai. Demikian dikatakan Jaksa Agung Thomas Lindstrand, "Kami sudah tahu sampai 98%, siapa pria itu, tetapi kami belum punya identifikasi resmi. Jadi tidak ada DNA dan identifikasi lewat keluarganya. Tetapi kami tetap yakin."
Identifikasi Pelaku
Lindstrand mengatakan pria itu bernama Taymour Abdel Wahab. Karena bom yang ditempatkan di badannya tidak meledak sesuai rencana, serangan tidak menyebabkan jatuhnya banyak korban, melainkan hanya mencederai dua orang disamping membunuh si pelaku.
Lindstrand memberikan keterangan, "Ia lahir tahun 1981 dan datang dari Timur Tengah. Negara asalnya sendiri belum diketahui secara pasti. Sejak 1992 ia menjadi warga negara Swedia. Ia juga sudah pernah tinggal selama beberapa tahun di Inggris. Selama ini ia tidak dikenal polisi. Catatan tentang dirinya juga tidak ada."
Setelah menamatkan sekolah tahun 2001, ia pindah ke Inggris, dan tinggal di Luton di dekat ibukota London untuk mengikuti pendidikan sebagai pelatih fisioterapi. Pendidikan itu diselesaikannya tahun 2004. Setelah itu ia masih tinggal beberapa waktu di Luton. Kota itu dianggap sebagai pusat kelompok militan Islam. Sejauh ini belum jelas, apakah Taymour Abdel Wahab melakukan serangan sendirian, atau ia memiliki sekongkol.
Orang Kedua Di Balik Serangan
"Sesuai hasil penyelidikan selama ini, yang dapat berubah setiap saat, ia tampaknya melakukan serangan sendirian. Tetapi dari pengalaman kami tahu, bahwa dalam tindakan kekerasan seperti itu sejumlah orang sering terlibat. Dan walaupun serangan gagal, perencanaanny baik. Jadi dalam penyelidikan kami memperhitungkan ia memiliki sekongkol," demikian Lindstrand.
Untuk menemukan orang-orang yang bersekongkol, juga untuk mengetahui motiv di balik serangan, polisi sekarang akan mengadakan pembicaraan dengan wakil-wakil organisasi muslim. Keluarga Taymour Abdel Wahab, istri dan tiga anaknya, yang tinggal di Inggris juga diinterogasi, tetapi hasilnya tidak diberitakan.
Yang sekarang juga sudah jelas, pesan berupa rekaman suara yang dikirimkan ke polisi Swedia, berasal dari telefon seluler milik pelaku serangan bom bunuh diri itu.
Albrecht Breitschuh/Marjory Linardy
Editor: Agus Setiawan