Pemerintahan Jokowi Luncurkan Paket Stimulus Ketiga
8 Oktober 2015Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus mengalami pelemahan dan mencapai titik terendah selama enam tahun terakhir. Sedang nilai tukar amta uang Rupiah mencapai level terendah selama 17 tahun terakhir. Indonesia mengalami pukulan berat seiring dengan melemahnya perekonomian Cina dan Amerika Serikat.
Dalam paket kebijakan ekonomi tahap III, yang biasa disebut sebagai paket stimulus ekonomi, pemerintah ahri Rabu (07/10) mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), listrik dan gas. Biaya energi ini mempengaruhi perekonomian puluhan juta keluarga, yang kehidupan sehari-harinya bergantung pada biaya bensin, solar dan gas tabung.
Berbagai langkah lain ditujukan untuk menjamin kelangsungan hidup petani, memberi kemudahan membuka usaha, termasuk kemudahan mendapat dana kredit memulai usaha.
Penurunan harga BBM dan gas dapur
"Pemerintah terus berusaha untuk memperbaiki iklim investasi," kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta.
Ia menambahkan, pemerintahan Jokowi berusaha memberi kemudahan dan kejelasan berusaha dengan menekan biayanya.
Keputusan menurunkan harga solar, dari Rp 6.900 rupiah per liter menjadi Rp 6.700 liter ditetapkan setelah Presiden Joko Widodo pekan lalu didesak untuk membantu industri dan menurunkan harga BBM.
Tertolong karena Rupiah menguat
Harga BBM selama puluhan tahun disubsidi, sampai Jokowi tahun lalu mengakhiri sebagian besar subsidi bahan bakar yang sangat membebani anggaran negara.
Sebelumnya pemerintah telah meluncurkan dua paket stimulus ekonomi untuk menopang angka pertumbuhan dan menarik investasi asing.
Perekonomian Indonesia tertolong, setelah nilai Rupiah terhadap dolar AS yang sempat anjlok mulai menguat lagi. Dalam prediksi jangka panjang, pengamat ekonomi sering menyebut Indonesia sebagai calon 5 besar ekonomi dunia.
hp/as (afp/rtr)