Pakistan Meratapi Anak-Anaknya
16 Desember 2014 adalah hari gelap dalam sejarah Pakistan. Hari itu anggota Taliban masuki sekolah di Peshawar dan bunuh sedikitnya 132 murid sekolah dan sembilan staf. Pemerintah tetapkan tiga hari berkabung nasional.
Duka Nasional
Warga Karachi menyalakan lilin sebagai tanda duka akibat. Menurut saksi mata anggota Taliban memasuki sekolah dan segera melepaskan tembakan ke arah murid-murid.
Taliban Bunuh Murid Sekolah
Keluarga Mohammed Ali Khan (15) meratapi kematian murid sekolah itu akibat tembakan Taliban dalam serangan atas sekolah di Peshawar. Sedikitnya 132 murid sekolah tewas dalam pembantaian paling biadab yang pernah terjadi di negara itu.
Ikut Meratapi Kehilangan
Para aktivis dari organisasi perempuan Muttahida Qaumi Movement (MQM) menyalakan lilin di Karachi bagi korban pembantaian.
Korban Pembunuhan
Tim penolong dan anggota keluarga bersama-sama mengangkat lebih dari seratus peti berisi jenasah korban pembantaian. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak. Penguburan korban pembantaian oleh Taliban sudah dimulai Selasa malam dan berlanjut hingga Rabu. Diperkirakan sejumlah besar orang akan datang dalam shalat bersama.
Saling Menguatkan
Keluarga murid-murid yang cedera akibat serangan saling menghibur di rumah sakit Lady Reading Hospital di Peshawar, 16 Desember 2014.
Merawat Yang Cedera
Seorang pria menenangkan putranya yang cedera dan dirawat di Lady Reading Hospital di Peshawar. Semua institusi pendidikan di daerah Khyber-Pakhtunkhwa ditutup setelah pembantaian oleh Taliban. Bendera berkibar setengah tiang di seluruh negeri, bersamaan dengan duka nasional selama tiga hari, yang ditetapkan Perdana Menteri Nawaz Sharif.