Refleksi Kebhinekaan Indonesia dalam Peringatan Reunifikasi Jerman di Jakarta
Lewat pameran foto bertema "Penyatuan Keanekaragaman", Kedubes Jerman di Jakarta tampilkan sejumlah karya pilihan dari fotografer Manolo Ty, yang menyoroti kekuatan yang melekat pada keanekaragaman budaya di Indonesia.
Perempuan Lansia
Seorang Perempuan Lansia di Kampung Tradisional Praijing di Pulau Sumba.
Pemain Gamelan Keraton
Seorang laki-laki yang menjadi pemain dalam orkestra gamelan Keraton Yogyakarta.
Perempuan dari Mentawai
Perempuan suku Mentawai yang sedang mengumpulkan tanaman di suatu hutan di daerah Siberut.
Biksu dari Padang
Seorang Biksu Buddha yang sedang menyapa tamu di Kuilnya di Kota Padang
Musisi Jalanan
Seorang musisi jalanan dengan tato wajah di Kupang, Timor.
Nelayan dengan Pelindung Muka
Seorang nelayan pengumpul kerang di daerah Cilincing, Jakarta Utara dengan pelindung wajah dari kain untuk melindunginya dari matahari.
Tentang Manolo Ty.
Manolo Ty adalah fotografer Jerman dari Berlin. Dia adalah pengarang sejumlah buku dan sutradara film documenter “Gender X”. Karyanya yang telah ditampilkan di lebih dari 80 pameran internasional, mendukung pemahaman timbal balik dan toleransi antarbudaya.
'Kesepakatan di tengah perbedaan sangat mungkin terwujud'
Menurut Dubes Jerman untuk RI, pameran bertema “Penyatuan Keanekaragaman” dirasa sangat penting untuk Indonesia, karena Indonesia adalah negara dengan kenanekaragaman, begitu juga Jerman. "Kalau Anda melihat wajah-wajah di foto ini, Anda akan menemukan refleksi keragaman yang ada di negara ini, dan juga sebuah pemahaman bahwa kesepakatan di tengah perbedaan sangat mungkin terwujud," ujarnya.