Panda Pun Pilih-Pilih Pasangan
Jika manusia punya keinginan dalam memilih dengan siapa berhubungan seks, tidak terkecuali dengan panda. Studi menunjukkan panda-panda lebih bisa memperoleh keturunan jika kawin dengan pasangan mereka dambakan.
Pentingnya hasrat pribadi
Di kebun binatang dan fasilitas pengembangbiakan panda, para penangkar berusaha mencarikan pasangan yang tepat secara genetik, guna memaksimalkan tingkat reproduksi panda. Hasrat pribadi panda seringkali tidak memainkan peran dalam proses seleksi ini. Demikian hasil studi Meghan Martin Wintle dan rekan-rekannya dari Kebun binatang San Diego yang ditulis dalam jurnal "Nature Communications".
Bagaimana panda terangsang
Para peneliti panda di " Bifengxia Chinese Conservation and Research Center for the Giant Panda”, di Sichuan, China mendokumentasikan panda-panda yang tampak saling ‘naksir’ dengan yang tidak saling suka. Jika suka, mereka bermain bersama, berguling-gulingan,, bermarsturbasi atau ereksi. Jika kurang tertarik, mereka saling mengabaikan, merengek, menggeram atau bahkan saling menyerang.
Mempelajari kehidupan reproduksi panda
Setelah mempelajari pasangan yang saling suka dan yang tidak, petugas penangkaran menempatkan pasangan panda-panda itu dengan pasangannya masing-masing, dengan memperhatikan kesesuaian campuran genetik yang terbaik.
Lebih banyak seks, lebih banyak bayi
Panda, yang menyukai satu sama lain, memiliki kecenderungan berhubungan seks dua kali lipat lebih sering ketimbang yang tidak saling ‘naksir‘. Tingkat keturunannya bisa mencapai 72 persen. Sementara pasangan panda yang dikawinkan tanpa hubungan asmara, paling-paling tingkat keberhasilan dalam menghasilkan keturunan hanya sepertiganya. Dalam kebanyakan kasus, malah gagal total.
Satu atau dua bayi
Biasanya induk panda melahirkan satu atau dua anak. Jika sang ibu tidak kawin, maka tentu saja tak punya keturunan sama sekali.
Biarkan mereka memilih
Jika penangkar memasangkan panda yang tak saling suka, sepertiga pasangan itu kemungkinan tetap kawin & menghasilkan anak. Namun artinya, hasrat pribadi panda tak memainkan peranan. Tapi untuk melahirkan keturunan yang baik, penting pula, bahwa pasangan panda yang dikawinkan cocok secara genetik. Jadi rekomendasinya, perkenalkan dulu yang pas secara genetik, lalu biarkan mereka saling memilih.
Malas bercinta?
Kantor kehutanan Cina di Beijing melaporkan pada bulan Maret 2015, terdapat sekitar 1.860 panda yang hidup di alam liar. Ditengarai, malasnya mereka bercinta, menyebabkan lambatnya laju populasi panda. Namun Arnulf Köhncke dari World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan, hal itu hanyalah mitos belaka.
Kenyataannya
Pada kenyataannya, panda betina tidak sembarangan menerima laki-laki. Selain itu, panda betina hanya punya masa subur 36 jam per tahun. Jadi kebun binatang atau lokasi penangkaran hanya memiliki periode super pendek ini untuk mengawinkan panda dan mengharapkan keturunannya.
Inseminasi buatan
Jika para pegiat penangkaran tak berhasil pula mengawinkan panda-pandanya pada kurun waktu pendek itu, maka inseminasi buatan bisa jadi opsi terakhir. Prosedurnya tentu memakan biaya tak sedikit.