Parlemen Yunani Putuskan Paket Penghematan
21 Oktober 2011Dengan 154 suara setuju dan 144 suara tidak setuju, parlemen Yunani menerima paket penghematan. Dari partai pemerintah PASOK, hanya ada satu anggota parlemen yang menolak, yaitu mantan menteri tenaga kerja Louka Katseli. Dengan demikian, pemerintah bisa melaksanakan PHK besar-besar-an di sektor publik. Pegawai negeri yang tidak dipecat, harus menerima pemotongan gaji sampai 20 persen.
Sampai Kamis (20/10) kemarin, aksi mogok dan demonstrasi terus dilancarkan. Satu orang diberitakan tewas karena serangan jantung, sedang 74 orang lainnya mengalami cidera dalam berbagai bentrokan antar kelompok dan dengan aparat keamanan.
Untuk pertama kalinya, pemilik toko dan restoran bergabung dalam gelombang protes. Jorgos Kawathas termasuk diantaranya. "Kami berkumpul disini untuk memprotes politik pemerintahan. Karena keputusan politisi kami harus menutup toko. Pemasukan yang berkurang, berpengaruh pada pasar. Karena jika warga tidak punya uang lagi, kami juga tidak akan bisa menjual apa-apa."
Seorang pemilik restoran menambahkan, "Para politisi harus pergi. Saya rasa, kami tengah mengalami demonstrasi terbesar yang pernah terjadi. Pemerintah harus mundur. Saya sendiri juga memilihnya. Tapi ini bukan partai sosialis lagi. Ini lebih parah dari masa diktator militer. Dari apa yang diceritakan ayah saya, situasi dulu tidak seburuk sekarang. Ini untuk pertama kalinya terjadi di Yunani."
Aksi protes hari Kamis dimulai pukul 11 waktu setempat di depan gedung parlemen. Pihak kepolisian sebelumnya sudah bersiap akan kemungkinan kembali terjadinya bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan. Dalam kerusuhan Rabu (19/10), setidaknya tujuh orang mengalami luka-luka.
Aksi mogok Kamis (20/10) juga berpengaruh pada lalu-lintas di Yunani. Hingga pukul 9 pagi tidak akan ada transportasi umum, seperti bus dan trem. Taksi mogok sepanjang hari. Banyak sekolah yang tutup. Para dokter hanya menangani kasus darurat di rumah sakit.
Para pengawas lalu-lintas udara tidak meneruskan aksi mogok dan mulai bekerja hari Kamis. (20/10). Sehari sebelumnya, Rabu (19/10), aksi mogok selama 12 jam mereka telah menyebabkan masalah besar di bandara-bandara. Hingga siang hari, tidak ada pesawat yang bisa lepas landas atau mendarat di Yunani.
Oliver Neuroth / Vidi Legowo-Zipperer
Editor : Hendra Pasuhuk