Konservatif Perancis Bangkit Lagi
23 Maret 2015Mantan presiden Nicolas Sarkozy yang memimpin aliansi konservatif bangkit lagi dengan meraih kemenangan dalam pemilu Department putaran pertama yang digelar di Perancis Minggu (22/3). Dengan meraih 32,5 persen suara dalam pemilu lokal yang merupakan ajang ujicoba jelang pemilihan presiden tahun 2017, aliansi konservatif menunjukkan tren kearah mana Perancis akan bergerak.
Partai kanan populis yang anti Uni Eropa dan anti imigran Front National yang dipimpin Marine Le Pen yang dalam jajak pendapat terakhir serta sukses dalam kampanye harus menelan pil pahit dengan hanya meraih 25,4 persen suara, bukan 30 persen sesuai prognosa dan menjadi partai nomor dua di belakang kubu konservatif. Sejumlah pemilih yang berpikiran dingin dan logis, ternyata tidak tergiur dengan kampanye partai kanan yang mengedepankan ketidak puasan publik seputar carut marutnya ekonomi serta sentimen masalah imigran.
Partai yang jadi pecundang dalam pemilu kali ini adalah partai pemerintah saat ini Partai Sosialis dari Presiden Francois Hollande yang popularitasnya terus melorot tajam. Kinerja pemerintah saat ini yang dinilai sangat loyo, menjadi sorotan tajam para pemilih di Perancis. Angka pengangguran yang menembus dua digit membuat Partai Sosialis kehilangan suara di banyak tempat pemilihan.
Berebut Istana Elysee
Dalam pemilu putaran kedua, yang akan digelar hari Minggu depan, partai-partai politik peserta masih akan berebut sejumlah suara. Target sebenarnya dari kampanye pemilu kali ini adalah jabatan presiden di Istana Elysee yang akan ditentukan dalam pemilu presiden 2017.
Partai Konservatif di bawah pimpinan eks presiden Nicolas Sarkozy melihat hasil pemilu lokal terbru menyatakan yakin bisa kembali merebut jabatan presiden. Sementara partai kanan Front Nasional justru terbendung lajunya ke istana Elysee oleh sukses yang diraih di dalam pemilu lokal. Banyak pemilih yang mengalihkan suara, setelah menyadari bahaya posisi Perancis jika dipimpin presiden yang anti Uni Eropa dan anti imigran.
Bagi partai Sosialis dari presiden Francois Hollande yang saat ini memegang tampuk pemerintahan, hasil pemilu lokal menjadi sinyal bahwa masa kekuasaan partai kiri yang dipimpinnya akan segera berakhir. Popularitas Hollande dan partai kiri yang terus bertikai secara internal terus merosot dan jadi obyek caci maki pemilih terkait situasi carut marut ekonomi, lapangan kerja dan politik di Perancis saat ini.
as/vlz (afp, rtr)