Pasukan Terjun Payung Hadapi Demo Mahasiswa
21 Februari 2014Demonstrasi di seluruh negeri, dipimpin para mahasiswa dan oposisi, telah mengakibatkan paling sedikit empat orang tewas dan puluhan orang luka di kota terbesar negara itu dan merupakan aksi penentangan terbesar sejak Nicolas Maduro menggantikan Hugo Chavez tahun lalu.
Hampir setiap hari terjadi demonstrasi, dan beberapa diantaranya berakhir kekerasan, di ibukota Caracas dan kota-kota lain, atas apa yang disebut pengkritik Maduro akibat memburuknya kondisi ekonomi, merajalelanya kejahatan di jalanan, korupsi dan suramnya prospek lapangan kerja.
Ratu kecantikan lokal tewas
Uskup agung Caracas meminta pemerintah untuk mengendalikan “kelompok bersenjata” yang ia katakan “bertindak secara bebas dan kebal hukum”. Sejumlah laporan menyebutkan pemerintah Venezuela mendiamkan aksi kelompok milisi pendukung pemerintah yakni "Colectivo" yang melakukan kekerasan dalam menghadapi mahasiswa.
“Bagaimana mungkin ada delapan atau sembilan orang terluka di Valencia dan seorang gadis tewas dengan cara hina karena sekelompok orang bersenjata menyerang sebuah demonstrasi damai,” kata Kardinal Jorge Urosa Savino said.
Ia merujuk korban terakhir – seorang ratu kecantikan lokal bernama Genesis Carmona berusia 21 tahun yang tewas tertembak di bagian kepala pada Selasa lalu dalam sebuah protes damai di kota bagian utara Valencia.
Pemerintahan kiri Maduro – yang memimpin negeri dengan cadangan minyak terbesar dunia – mengirimkan satu batalyon pasukan terjun payung ke kota San Cristobal, tempat lahirnya demonstrasi yang dimulai 4 Februari lalu.
Pertokoan tutup dan jalan-jalan menjadi sepi di San Cristobal, ibukota perbatasan negara bagian barat Tachira, di mana hampir setiap hari terjadi bentrokan antara para pemrotes dengan pasukan keamanan.
Kritik Madonna
Sementara itu, Maduro mengancam akan menghentikan tayangan CNN atas apa yang ia sebut sebagai “perang propaganda” Amerika Serikat. Ia menyerang Barack Obama, yang sebelumnya menyerukan kepada pemerintah Venezuela untuk membebaskan para demonstran yang ditahan dan menjawab “keluhan yang sah” dari rakyat.
Pemerintah Maduro menyampaikan ”bantahan empatik” atas pidato Obama, sambil menuduh presiden AS itu melakukan ”melakukan intervensi baru yang kurang ajar dalam urusan dalam negeri kami.”
Hari Minggu lalu, Maduro memerintahkan pengusiran tiga diplomat AS, menuduh mereka melakukan pertemuan dengan para pemimpin mahasiswa untuk berkonspirasi dengan kedok menawarkan kepada mereka visa. Washigton membantah tuduhan tersebut.
Maduro juga dikritik oleh ikon pop Madonna, yang hari Kamis lalu menuduh sikap ”fasis” pemerintahan Maduro dalam menghadapi gejolak demonstrasi.
ab/hp (afp,ap,rtr)