PBB: Militer Suriah Pelaku Kejahatan Kemanusiaan
28 November 2011Komisi bentukan Dewan HAM PBB mengeluarkan laporan di Jenewa hari Senin (28/11) yang menyebut militer Suriah di bawah perintah Presiden Bashar al-Assad melakukan kejahatan kemanusiaan. Kejahatan yang dimaksud adalah kekerasan terhadap demonstran anti-rezim, termasuk pembunuhan, penyiksaan dan perkosaan.
Rezim Assad sebagai dalang
Pemerintah Assad dituding bertanggung jawab atas rangkaian kejahatan yang terjadi. Skala kejahatan dan pola serangan militer Suriah terhadap warga sipil serta penghancuran properti warga dinilai hanya dapat dilakukan dengan sepengetahuan pemerintah.
Laporan dirilis setelah panel yang beranggotakan pakar dari Brasil, Turki dan Amerika Serikat mewawancarai 223 korban dan saksi mata. Komisi kemudian mendesak Dewan HAM PBB untuk segera bertindak dengan melibatkan Dewan Keamanan PBB.
Sementara Menteri Luar Negeri Walid Muallim menampik tudingan bahwa militer Suriah melanggar hukum internasional. Dalam konferensi pers, Muallim mempertontonkan rekaman video yang memperlihatkan kekerasan terhadap suporter pro-pemerintah yang dituding dilancarkan kelompok bersenjata.
Muallim menegaskan, "Militer kami telah banyak berkorban melindungi warga sipil. Liga Arab tidak mempedulikan kelompok teroris di negara kami. Mereka bilang militer kami yang berada di balik semua ini. Kami punya gambar yang membuktikan sebaliknya. Kejahatan kelompok teroris diabaikan."
Sanksi menjadi pernyataan perang
Sehari sebelumnya, Liga Arab baru memberlakukan sanksi ekonomi bagi Suriah termasuk pembekuan aset pemerintah Suriah, serta larangan kunjungan pejabat Suriah ke negara-negara Arab. Rezim Assad langsung membalas dengan mengalihkan 95 persen aset pemerintah Suriah dari negara para anggota Liga Arab.
"Kami berusaha keras untuk mencapai kesepakatan, namun Liga Arab menutup semua pintu. Banyak anggotanya yang berusaha menyeret konflik ke dunia internasional. Mereka tidak mau mendengar kami, maunya memaksakan rencana yang dibuat di luar wilayah kami," jelas Muallim.
Tidak tepat sasaran
Suriah juga sudah dikenai sanksi dunia Barat yang dimotori Amerika Serikat serta Uni Eropa. Pakar Timur Tengah, Kamel Wazne, berkomentar, "Yang akan paling menderita akibat sanksi ini ya rakyat biasa. Dan pada akhirnya perekonomian Suriah akan lumpuh untuk waktu yang lama. Situasi ekonomi terus menurun dalam 8 bulan terakhir. Justru akan berat bagi rakyat, dan bukan pemerintah Suriah."
Titik terang bagi Suriah datang dari dua mitra perdagangan terbesarnya yakni Irak dan Libanon yang sudah memastikan tidak akan berpartisipasi dalam sanksi Liga Arab. Kedua negara tersebut menyumbang 20 persen dari total volume perdagangan luar negeri Suriah.
afp/dw/Carissa Paramita
Editor: Luky Setyarini