Peer Steinbrück: Kandidat Kanselir Jerman
28 September 2012Mantan Menteri Keuangan dalam koalisi besar Jerman dulu bakal menantang Angela Merkel untuk jabatannya. Terpilihnya Peer Steinbrück menyisihkan dua calon lainnya, yang juga terhitung sebagai politisi kawakan di dalam partai.
Ketua partai Sigmar Gabriel dan ketua Fraksi SPD, Frank Walter Steinmeier telah mengundurkan diri. 2009 lalu, Steinmeier, yang sebelumnya pernah menjabat Menteri Luar Negeri dikalahkan oleh Angela Merkel ketika bersaing untuk jabatan Kanselir Jerman.
Kontroversi Dalam Partai
Seharusnya pilihan kandidat SPD baru akan ditetapkan tahun depan. Hal ini bahkan ditegaskan Sekjen SPD, Andrea Nahles beberapa hari lalu. Tapi tampaknya desakan terlalu besar untuk menentukan siapa yang bakal dicalonkan, apalagi media lokal kerap berspekulasi mengenai keputusan partai. Sementara Peer Steinbrück juga termasuk figur yang kontroversial dalam partainya. Tutur cakapnya yang blak-blakan berulang kali memicu kemarahan.
Disamping itu, satu-satunya di antara ketiga pemimpin SPD yang kala ini tidak memegang jabatan penting itu, dipandang kritis oleh sayap kiri SPD. Steinbrück dianggap terlalu dekat dengan pelaku ekonomi.
Sebagai Menteri Keuangan dulu, ia mendukung deregulasi perbankan. Ia juga pernah menjanjikan dukungan bagi produk-produk inovatif perbankan yang oleh Lembaga-lembaga perlindungan Konsumen kini dinyatakan sebagai sangat spekulatif dan tidak aman. Bersama Angela Merkel, ia juga memperjuangkan penyelamatan bank swasta HRE dengan anggaran negara, dan jaminan yang mencapai milyaran Euro.
Mengubah Posisi
Baru-baru ini Peer Steinbrück mempublikasikan makalah baru yang menunjukkan perubahan posisi. Dari mendukung deregulasi perbankan, ia kini mencanangkan regulasi ketat bagi perbankan.
Dalam makalah itu tertera, bank yang melakukan investasi dan perdagangan akan dipecah. Selain itu, sektor perbankan akan diwajibkan menyiapkan dana penyelamatan khusus. Kepada media, Steinbrück mengaku bahwa makalah itu bukan semacam surat lamaran bagi jabatan Kanselir. Namun banyak pihak menilai bahwa makalah itu merupakan rumusan dari kampanyenya yang mendatang.
Sementara itu, Angela Merkel yang tahun ini terpilih sebagai Perempuan Paling berkuasa oleh majalah Forbes, menunjukkan sikap tenang menghadapi pesaing barunya. Ia mengaku, telah bekerja erat dan baik sama pesaingnya ketika berada dalam koalisi besar.
Jurubicara Merkel, Steffen Seibert mengatakan, Merkel tidak memiliki preferensi lawan. Ia akan maju nanti dengan ide-ide yang jelas untuk masa depan dan apa yang telah ia capai hingga kini.
Peer Steinbrück, yang lahir di Hamburg, memulai karir politiknya akhir 1970-an, di bawah pemerintahan Helmut Schmidt. Jajak pendapat ZDF menunjukkan bahwa dukungan bagi Angela Merkel masih sekitar 53 persen, sedangkan hanya 36% responden yang ingin melihat Peer Steinbrück sebagai kanselir Jerman yang berikut.