Pejabat Jerman Darah Palestina Tak Takut Ancaman Pembunuhan
3 Desember 2019Sawsan Chebli, anggota Partai Sosial Demokrat SPD, mengungkapkan kepada publik perihal ancaman pembunuhan yang diterimanya. "Saya tidak akan membiarkan diri saya diintimidasi oleh Anda (pendukung) Nazi, tapi saya akan bersuara lebih lantang lagi untuk keberagaman ..., sekarang lebih dari sebelumnya," tulis politisi perempuan itu.
Ancaman yang didapat lewat email itu dipublikasikan Sawsan Chebli lewat foto-foto di Twitter hari Senin (02/12). Sebelumnya, politisi Partai Hijau Cem Özdemir dan Claudia Roth pada akhir Oktober juga menerima surat ancaman yang ditandatangani oleh kelompok ekstremis kanan yang menamakan dirinya "Divisi Senjata Atom Jerman."
Sawsan Chebli, 41 tahun, pernah menjabat sebagai wakil juru bicara di Kementerian Luar Negeri Jerman hingga 2016. Orang tuanya berasal dari Palestina dan datang ke Jerman tahun 1970 dari sebuah kamp pengungsi di Lebanon.
'Nomor tiga' di daftar pembunuhan ekstrem kanan
Dalam surat ancaman penuh berisi ungkapan rasis yang dikirimkan kepada Sawsan Chebli itu, nama Cem Özdemir dan Claudia Roth juga disebutkan. Chebli disebut akan menjadi korban nomor tiga dalam "seri pembunuhan" yang diprakarsai kelompok ekstremis sayap kanan" dengan memanfaatkan "insentif finansial" dari "anggota Nazi yang mudah dimanipulasi."
"Kami menuntut agar Anda mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Anda pada jam 0:00 pada 24.12.2019," demikian ditulis dalam surat ancaman itu, yang ditandatangani secara anonim dengan kata-kata "Soldaten der Cyberreichtswehr" ("pasukan cyber kekaisaran").
Pada hari Minggu (01/12) Sawsan Chebli menghadiri upacara penyerahan penghargaan kota Berlin "Farben Bekennen" (Show Your Colors) yang diberikan kepada para migran di Jerman yang telah "memberi kontribusi khusus" kepada masyarakat Jerman.
Diprakarsai Sawsan Chebli
Penerima hadiah utama tahun 2019 adalah kepala sebuah restoran Arab di Berlin. Pemenangnya dipilih oleh tim juri yang terdiri dari 12 tokoh masyarakat dan profesional.
Penghargaan "Farben Bekennen" ini diprakarsai oleh Sawsan Chebli tahun 2018 ketika menjabat sebagai wakil menteri untuk partisipasi sipil dan masalah internasional di Berlin.
Sawsan Chebli memang sering menjadi sasaran ancaman melalui media sosial. Juni lalu dia mengatakan bahwa tiap minggunya ia mengajukan 20 sampai 30 pengaduan pidana karena ancaman-ancaman itu.
Oktober tahun lalu, dia menonaktifkan akun Facebooknya sebagai reaksi atas serangkaian pesan kebencian yang ditujukan kepadanya.
hp/ae (dpa)