Peluncuran D-Mark di bekas Jerman Timur
1 Juli 2010Mata uang D-Mark merupakan tema yang menjadi berita utama tanggal 1 Juli 1990 dan secara praktis akhir dari Republik Demokrasi Jerman atau Jerman Timur. Dengan peluncuran mata uang D-Mark muncul eforia. Karena dengan D-Mark yang kekuatannya empat kali lebih besar dari Ostmark, mata uang di bekas Jerman Timur, tampaknya impian banyak warga bekas Jerman Timur menjadi kenyataan.
Ernst Woll, seorang warga bekas Jerman Timur yang lahir tahun 1939 mengatakan, "Untuk D-Mark saya dapat membeli semuanya dan Ostmark kami akan semakin tidak berharga."
Untuk turunnya secara konstan Ostmark warga bekas Jerman Timur harus beradaptasi selama 40 tahun. Bahkan dalam liburan musim panas di Hungaria di restoran ada dua kelompok warga pengguna mata uang yang berbeda. Satu kelompok turis bermata uang D-Mark dan kelompok turis lainnya yang masih memakai Ostmark.
Pada tanggal 1 Juli 1990 ini juga berlangsung perubahan lainnya. Gaji, upah, pensiun dan sewa rumah kurs perbandingan mata uangnya diubah satu banding satu. Uang 6000 Ostmark ditukar dengan perbandingan dua Ostmark dengan 1 D-Mark.
Warga bekas Jerman Timur Ernst Woll tetap skeptis karena ia percaya akan reformasi sosialisme yang menyebabkan terbentuknya bekas Jerman Timur. Tapi juga karena ia pernah mengalami pemberlakuan dan penggantian mata uang. Ketika masa anak-anak, ia mengalami mata uang Reichsmark, yakni mata uang di masa NAZI yang masih berlaku pada masa transisi di Jerman Timur. Ia ingat bagaimana nilai mata uang tersebut cepat hilang dengan perubahan ke Ostmark. "Saya masih ingat bagaimana uang yang ditabung oleh orang tua saya untuk biaya pendidikan saya kemudian hari dipotong nilainya. Sayangnya uang dalam buku tabungan itu tidak bernilai besar lagi."
Di Jerman yang hancur akibat perang, pemotongan nilai uang seperti itu sudah diduga. Tapi dikatakan Ernst Woll, apa yang terjadi tanggal 1 Juli 1990 cukup membuatnya heran.
Perbandingan kurs mata uang satu banding satu atau satu banding dua bagi warga biasa cukup menguntungkan. Tapi bagi negara yang memiliki hutang besar perubahan nilai mata uang ini berarti kebangkrutan.
Dan Ernst Woll masih mengalami sekali lagi perubahan mata uang dengan diluncurkannya Euro pada tahun 2002.
Richard Fuchs/Dyan Kostermans
Editor: Asril Ridwan