Pemerintah AS Usulkan Tarif Impor Atas 1300 Produk Asal Cina
4 April 2018Pemerintahan Presiden AS Donald Trump hari Selasa (3/4) mengumumkan proposal tarif impor sampai 25 persen atas sekitar 1.300 produk asal Cina senilai sekitar 50 miliar dolar. Daftar yang diumumkan oleh kantor perwakilan perdagangan US Trade Represetative (USTR) terutama mencakup produk non-konsumen, mulai dari bahan kimia hingga komponen elektronik.
Daftar pajak tambahan impor yang diajukan USTR tidak termasuk beberapa produk yang berfokus pada konsumen, seperti ponsel dan laptop yang dirakit di Cina, tetapi akan mempengaruhi komponen televisi layar datar dan perangkat LED buatan Cina (LED). Tarif yang diusulkan juga akan berdampak pada industri mobil listrik.
Pejabat USTR Robert Lighthizer mengatakan, daftar barang itu dibuat dengan program algoritma komputer yang dirancang untuk membatasi impor produk-produk Cina yang dapat "merugikan" konsumen Amerika.
Baru usulan
Hingga tanggal 11 Mei, publik AS dapat menanggapi usulan yang diajukan. Perusahaan dan konsumen juga dapat melobi pemerintah untuk menghapus produk tertentu dari daftar itu atau menambah produk lain ke dalam daftar.
USTR menyatakan, tarif impor terbaru terhadap produk asal Cina ini adalah jawaban atas pelanggaran hal atas kekayaan intelektual (HAKI) di Cina. Kebijakan-kebijakan hina telah "memaksa perusahaan-perusahaan Amerika untuk mengalihkan teknologi dan kekayaan intelektual mereka kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri Cina," kata USTR.
Beijing telah mendeklarasikan program "Made in China 2025" Beijing, yang berusaha menggantikan impor teknologi canggih dengan produk-produk domestik. Namun Cina membantah bahwa undang-undang dan kebijakannya mengharuskan transfer teknologi dari perusahaan asing ke perusahaan domestik.
Cina tahun 2017 menikmati surplus perdagangan senilai 375 miliar dolar dalam perdagangan barang dengan AS. Presiden Donald Trump sejak lama mengeritik surplus itu dan menuntut surplus diturunkan sampai setidaknya 100 miliar dolar.
Reaksi campuran
Komunitas bisnis AS sejak lama memang mengeluhkan paksaan transfer teknologi di Cina yang mereka anggap sebagai pelanggaran HAKI. Bulan Januari lalu, pengadilan federal di Wisconsin menghukum perusahaan Sinovel Wind Group, produsen turbin angin Cina, karena mencuri rahasia dagang dari perusahaan AS AMSC dan hampir membuat perusahaan itu bangkrut.
"Orang Cina adalah mitra dagang yang buruk karena mereka mencuri kekayaan intelektual," kata Derek Scissors, spesialis Cina di American Enterprise Institute, yang dekat dengan pemerintahan Trump.
Namun banyak perusahaan yang juga bersikap hati-hati. "Tarif adalah satu alternatif jawaban, tetapi cenderung menciptakan tantangan baru dalam bentuk biaya tambahan yang signifikan bagi produsen dan konsumen Amerika," kata Jay Simmons, presiden National Association of Manufacturers.
Cina hari Rabu (4/4) mengancam akan melaksanakan langkah balasan. Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Xinhua, Kementerian Perdagangan Beijing menyatakan "mengecam keras dan secara tegas menentang" tarif yang diusulkan Washington.
"Kami akan menyiapkan langkah yang sama untuk produk AS dengan skala yang sama" sesuai peraturan hukum perdagangan Cina, demikian disebutkan dalam pernyataan Kementerian Perdagangan.
hp/vlz (afp, rtr, dpa)