Pemilu Negara Bagian Jadi Indikasi Pemilu Jerman?
15 Mei 2017Di Jerman tidak ada pemilihan awal dan pemilihan ulang seperti di AS. Kanselir Jerman juga tidak dipilih langsung. Sistem yang digunakan adalah rangkaian pemilu tingkat negara bagian, yang bisa jadi barometer penting bagi pemilu parlemen federal dan calon kanselir yang akan terpilih.
Pemilu di negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW) bisa dibilang barometer terpenting, karena negara bagian ini penduduknya berjumlah sekitar 20 juta orang, atau yang paling padat di Jerman. Pemilu ini jadi amat penting, karena dalam empat setengah bulan mendatang akan digelar pemilu parlemen federal - Bundestag.
Dukungan moral bagi Merkel
Jika dilihat dari sudut pandang ini, pemilu di negara bagian NRW menunjukkan kemenangan Partai Kristen Demokrat (CDU) dan kekalahan Partai Sosial Demokrat (SPD) yang menjali koalisi pemerintahan dengan CDU. Kemenangan ini adalah dukungan moral besar bagi Kanselir Angela Merkel (CDU). Kekalahan SPD tahun ini disebut "gempa bumi politik" di media Jerman, karena NRW biasanya dipandang sebagai kubu SPD.
Merkel Siap Jadi Kanselir Untuk Periode Keempat
Awal tahun ini, tampilnya calon kanselir baru dari partai SPD, Martin Schulz tampak sangat mengancam posisi Merkel dan menjanjikan kemenangan bagi SPD. Ketika itu, jajak pendapat menunjukkan kenaikan tajam pendukung SPD, dan ribuan orang jadi anggota baru partai itu. Sekarang semuanya berubah.
"Saya bukan tukan sihir," demikian dikatakan Martin Schulz. Walaupun partainya kalah dalam pemilu di negara bagian NRW, Schulz menyatakan tetap akan berusaha menang di tingkat federal. Namun topik-topik yang diperjuangkannya, yaitu keadilan sosial, tampaknya tidak terlalu membuahkan hasil. Sebaliknya, tema keamanan dalam negeri, yang diangkat jadi agenda kampanye CDU lebih menarik perhatian pemilih.
Kubu ekstrem kanan tidak galang dukungan
Seperti di negara bagian lain yang sudah mengadakan pemilu, di NRW partai ekstrem kanan Alternatif bagi Jerman (AfD) terlihat bisa melewati batas minimal 5% suara untuk terwakili di parlemen. Tapi berbeda dengan partai ekstrem kanan di negara-negara Eropa lain, di Jerman AfD tetap masuk kategori "partai kecil". Sementara CDU dan SPD tetap jadi partai rakyat dengan lebih dari 30% pendukung.
Dengan demikian peta politik di Jerman tidak banyak berubah. CDU dan SPD bisa kembali berkoalisi di periode pemerintahan berikutnya, seperti halnya saat ini. Tapi ada fenomena lain yang juga menarik. Yakni menguatnya kembali Partai Liberal (FDP), setelah gagal tembus "treshold" dalam pemilu parlemen Jerman empat tahun lalu, CDU bisa berkoalisi dengan FDP seperti sudah beberapa kali terjadi.
Penulis: Kay-Alexander Scholz (ml/as)