Pemimpin Korea Utara Kim Kunjungi Pabrik Jet Tempur Rusia
15 September 2023Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un pada hari Jumat (15/09) dilaporkan media lokal mengunjungi sebuah pabrik pesawat terbang militer di kota Komsomolsk-on-Amur, wilayah timur Rusia, setelah pertemuan puncaknya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia dan Korea Utara yang merupakan secara historis merupakan sekutu erat, berada di bawah sanksi global. Moskow dengan konflik perang Ukraina, sedangkan Pyongyang karena uji coba nuklirnya. Kunjungan Kim ke Rusia memicu kekhawatiran dari sekutu-sekutu Ukraina mengenai kemungkinan adanya perjanjian militer antara Pyongyang dengan Moskow.
Kim disambut meriah
Kantor berita RIA Novosti mempublikasikan cuplikan dari kereta yang ditumpangi Kim, saat tiba di Amur, di mana karpet merah digelar untuk menyambut kedatangannya.
Kim juga disambut dengan taburan bunga, musik, kelompok tari, dan roti, demikian ungkap kantor berita Interfax.
Kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS juga melaporkan, tak lama setelah tiba di kota itu, Kim mengunjungi sebuah pabrik yang memproduksi berbagai jenis pesawat tempur buatan Rusia, termasuk jet tempur terkenal Su-35 dan Su-57. Pabrik aeronotika itu juga memproduksi pesawat sipil.
"Pada pertemuan puncak kedua pemimpin negara itu pada hari Rabu (13/09), Putin memberikan (Kim) sebuah senapan produksi negara kami dengan kualitas terbaik. Sebagai imbalannya, Putin juga menerima senapan buatan Korea Utara," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Kamis (14/09).
Putin juga menghadiahkan "sarung tangan dari pakaian antariksa yang pernah digunakan ke luar angkasa beberapa kali" kepada pemimpin Korea Utara itu.
Reaksi Korea Selatan terhadap kunjungan Kim ke Rusia
Ada spekulasi yang berkembang bahwa Korea Utara akan memberikan pasokan senjata sebagai imbalan untuk teknologi Rusia.
"Kami menyatakan keprihatinan dan penyesalan kami yang mendalam bahwa meskipun ada peringatan berulang kali dari komunitas internasional, Korea Utara dan Rusia tetap membahas isu-isu kerja sama militer, termasuk pengembangan satelit," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korea Selatan, Lim Soo-suk, pada hari Kamis (14/09).
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan sebagai reaksinya mengadakan pembicaraan trilateral dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan.
Dalam pembicaraan tersebut, tercatat bahwa setiap ekspor senjata dari Korea Utara ke Rusia "secara langsung akan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB, termasuk resolusi yang dipilih untuk diadopsi oleh Rusia sendiri," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Hubungan Rusia-Korea Utara
Kim dan Putin mengadakan pertemuan selama empat jam pada awal pekan ini di Kosmodrom Vostochny, sebuah stasiun peluncuran roket paling penting di Rusia.
Kim dilaporkan meminta bantuan Rusia untuk mengembangkan satelit pengintai militer untuk Korut.
Kremlin pada hari Kamis (14/09) mengkonfirmasi, selama pembicaraan puncak antar kedua pemimpin tersebut, Putin telah menerima undangan Kim untuk mengunjungi Korea Utara.
Juru bicara Dmitry Peskov juga mengatakan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov diperkirakan akan mengunjungi Korea Utara pada bulan Oktober mendatang.
kp/as (AFP, AP, Reuters)