Penghargaan Whistleblower bagi Snowden
30 Agustus 2013Kontroversial, berbahaya, tapi demi kemaslahatan umum - kriteria ini umumnya menjadi tolak ukur bagi pemilihan pemenang penghargaan Whistleblower (pelapor kejahatan) di Jerman. Dengan Edward Snowden, Asosiasi Ilmuwan Jerman (VDW), Transparency International dan Ikatan Internasional Pengacara Melawan Energi Atom (IALANA) menemukan sosok yang tepat.
Pemuda berkacamata yang buron sejak beberapa bulan lalu itu mengungkap praktik-praktik ilegal pemerintah Amerika Serikat terkait pengawasan lalulintas data komunikasi. Snowden yang diyakini berbuat tanpa embel-embel uang, mengambil risiko ditangkap dan dibui untuk jangka waktu lama, selain itu prespektif karirnya pun sudah berakhir.
Penghargaan Whistleblower disertai dengan hadiah uang 3000 Euro atau sekitar 45 juta Rupiah. Jika mengingat risiko yang harus diambil pemenang untuk datang ke upacara penyerahan hadiah, jumlah itu sangat kecil. Namun Direktur IALANA, Otto Jäckel, berpendapat, seorang Whistleblower yang pantas mendapat penghargaan justru berbuat untuk keyakinannya, bukan hadiah uang.
Sebaliknya sebagian besar Whistleblower harus membayar mahal atas tindakannya. Rainer Moormann, seorang ahli kimia di sebuah pusat penelitian nuklir di Jülich, Jerman, membocorkan kelemahan teknologi Reaktor Temperatur Tinggi yang ternyata tidak aman. Dengan temuan tersebut Jerman membatalkan perjanjian dagang senilai 1,5 milyar Euro dengan Afrika Selatan.
Dukungan politis
Di kantornya Moormann mendapat kecaman sebagai seorang pengkhianat. "Saya dikucilkan dan tidak lagi bisa berteman. Perjalanan dinas selalu ditolak. Saya sering duduk sendirian di kantor dan tidak punya kerjaan apapun," keluhnya. Kendati begitu Moormann tidak merasakan kebencian atau amarah. Sebaliknya ia merasa perlu mengungkap rahasia perusahaan. "Kalau anda menyerah, maka anda menghancurkan hidup anda sendiri. Buat apa menjalankan penelitian keamanan seumur hidup, lantas merasa takut pada saat-saat terpenting."
Buat Moormann penghargaan Whistleblower memberikan dampak positif, "penghargaan itu membuka perkenalan baru buat saya, juga kepada media, undangan ceramah. Dengan begitu saya berkesempatan untuk terus mewakili pandangan saya di Jerman dan mendukung transformasi energi. Buat saya itu sangat penting."
Para juri memperhatikan perkembangan terbaru ketika membuat daftar nominasi calon pemenang. Sebab itu penghargaan ini mengandung nilai politis yang tiggi. Dalam kasus Edward Snowden, panitia menyelipkan pesan kepada pemerintah Jerman, kata Otto Jäckel, "Kami melihatnya sebagai dorongan agar Angela Merkel menerima konsekuensinya. Kami ingin mendesak pemerintah Jerman untuk mengundang Snowden sebagai saksi kunci."
Budaya Whistleblowing di Jerman atau di Eropa secara umum belum berkembang pesar. Rainer Moormann antara lain mengantungkan harapan pada penghargaan tersebut, "harus ada yang menggugat karena budaya Wistleblowing di Jerman tidak dihargai seperti di negara-negara anglo-saxon dan bahkan dianggap merusak citra sendiri."