Pengusaha Ukraina Tidak Ingin Perpecahan
16 Mei 2014Para pekerja dari perusahaan metal Metinvest terlihat membantu polisi menjaga keamanan dan menyingkirkan sisa-sisa barikade jalanan yang terbakar di kota Mariupol. Mereka membersihkan halaman balai kota yang sempat jadi pusat protes kelompok separatis pro Rusia.
Kehidupan sehari-hari di Mariupol mulai pulih seperti biasa. Lalu lintas kembali lancar. Polisi kelihatan berjaga-jaga, dibantu oleh pekerja pabrik logam yang tidak bersenjata. Metinvest adalah perusahaan logam terbesar di kawasan timur Ukraina. Pemiliknya adalah Rinat Akhmetov, orang terkaya Ukraina.
Majalah Fobes memperkirakan, kekayaan Akhmetov lebih dari 11 miliar dolar. Sejak 20 tahun terakhir, usahanya makin besar dan mendominasi perekonomian di kawasan Donetsk. Namun dengan munculnya gerakan separatis, yang ingin melepaskan diri dari Kiev dan bergabung dengan Rusia, bisnisnya terancam.
Cegah perpecahan
Milyarder berusia 47 tahun itu sebenarnya jarang tampil di media. Ia lebih senang bertindak di belakang layar. Di kawasan Ukraina timur, perusahannya punya sekitar 300.000 pegawai. Sejak Ukraina mengalami krisis dan terancam pecah, Rinat Akhmetov selalu berusaha tampil moderat. Tapi situasi keamanan terus memburuk.
Ketika kelompok separatis melaksanakan referendum dan menyatakan kemerdekaan Donetsk, Akhmetov mengeluarkan pernyataan yang menolak perpecahan Ukraina. Ia ingin agar Ukraina tetap bersatu dan membangun pemerintahan yang kuat. Tapi Akhmetov juga tidak mengkritik gerakan separtis secara frontal.
"Tidak ada yang ingin kawasan Donetsk menjadi daerah abu-abu, yang tidak diakui oleh dunia. Itu akan sangat merugikan usaha kami", kata Yuriy Zinchenko, direktur jendral perusahaan besi dan baja di Mariupol, yang menjadi bagian dari jaringan Metinvest. Di seluruh Ukraina, Metinvest punya lebih dari 100 pabrik.
Selain memiliki pabrik, Rinat Akhmetov juga punya klub sepakbola Shakhtar Donetsk yang berada di peringkat atas liga Ukraina bersama-sama dengan Dinamo Kiev.
Peran menentukan
Para pengusaha memang punya peran menentukan dalam krisis di Ukraina saat ini. Tapi mereka bersikap hati-hati, karena jaringan bisnis mereka juga melebar sampai ke Rusia. Karena itu, kelompok separatis juga berusaha mendekati mereka.
"Kami memang bertemu beberapa kali", kata Denis Pushilin, salah satu pimpinan separatis di Donetsk. Tapi Sergei Taruta, pengusaha yang dekat dengan Kiev, membantah bahwa Akhmetov mendukung separatis.
"Coba pergi ke Mariupol, di sana pekerja pabriknya bekerjasama dengan polisi menentang perpecahan Ukraina", kata Taruta.
Yuriy Zinschenko, direktur perusahaan milik Akhmetov mengatakan, pekerja pabriknya akan membantu penyelenggaraan pemilu presiden 25 mei mendatang.
"Kami tetap ingin Ukraina yang bersatu, Ukraina yang kuat. Semua setuju bahwa harus ada desentralisasi, tapi tetap dalam satu negara ", tandasnya.
hp/ml (afp, rtr)