Peristiwa Antariksa Paling Spektakuler di 2017
Meski tidak semeriah tahun lalu, langit Indonesia tetap akan dihiasi beragam fenomena antariksa selama tahun 2017. Inilah daftar peristiwa langit yang tidak boleh Anda lewatkan.
Komet 45P/HMP, 11 Februari
Setelah mengitari Matahari Desember silam, Komet bernama lengkap 45P/Honda-Mrkos-Pajdusakova itu akan melakukan perjalanan panjang kembali ke bagian terluar sistem tata surya. Pada 11 Februari 45P/HMP akan melewati Bumi dalam jarak terdekat, yakni 12 juta kilometer. Komet ini tergolong kecil dengan diameter sekitar 1,6 kilometer.
Gerhana Bulan Penumbra, 11 Februari
Pada malam yang sama penduduk di Sumatera, Jawa dan Kalimantan juga bisa menyimak gerhana bulan penumbra. Fenomena ini terjadi ketika Bulan tertutup bayangan terluar Bumi. Namun sifatnya yang hampir tak kasat mata, membuat fenomena ini hanya bisa diamati lewat lensa teropong.
Oposisi Jupiter, 8 April
Pada awal April Jupiter akan berada dalam jarak terdekat dengan Bumi dan tampil dalam pendar cahaya paling cemerlang sepanjang malam. Di Indonesia penampakan Jupiter akan muncul pada pukul 18:22 WIB dan mencapai titik kulminasi sesaat sebelum tengah malam. Komposisi awan Jupiter juga bisa diamati dengan teleskop berukuran sedang.
Oposisi Saturnus, 15 Juni
Serupa Jupiter, pada pertengahan Juni planet Saturnus akan berada dalam jarak terdekat dari Bumi dan sepenuhnya bersimbah cahaya Matahari. Penampakan planet bercincin ini bisa disimak dengan mata telanjang dan terlihat sepanjang malam. Namun untuk melihat cincin dan bulan Saturnus diperlukan sebuah teleksop berukuran sedang.
Gerhana Bulan Parsial, 7/8 Agustus
Gerhana Bulan Parsial terjadi ketika sebagian satelit Bumi tersebut melintasi bayangan paling gelap Bumi atau Umbra. Di Indonesia fenomena ini bisa disimak pada 7 Agustus sejak pukul 22:50 WIB dan berakhir dua jam kemudian 8 Agustus dinihari. Selama gerhana, bayangan Bumi akan menutupi separuh wajah bulan.
Konjungsi Venus dan Jupiter, 13 November
Konjungsi planet kali ini menghadirkan fenomena spektakuler di mana planet Venus dan Jupiter akan tampil bersamaan. Jarak keduanya jika dilihat dari Bumi sangat dekat, yakni hanya terpisah jarak 0.3 derajat. Kedudukan segaris atau konjungsi Venus dan Jupiter bisa dilihat di langit timur sesaat sebelum Matahari terbit.
Hujan Meteor Geminid, 13/14 Desember
Geminid sering disebut sebagai rajanya hujan meteor lantaran mampu memproduksi hingga 120 meteor per jam. Batuan antariksa itu berasal dari debu asteroid 3200 Phaethon yang ditemukan tahun 1982 silam. Hujan Geminid mencapai puncaknya pada tanggal 13/14 Desember dan bisa diamati di Indonesia di rasi bintang Gemini.