Pertempuran di Suriah Berlanjut Meski Peringatan PBB
13 Desember 2011Hari Selasa (13/12) Komisaris HAM PBB Navi Pilay baru saja memaparkan di New York bahwa jumlah korban tewas pada sepuluh hari terakhir dalam konflik di Suriah mencapai seribu orang. Sehingga jumlah keseluruhan korban tewas meningkat menjadi sekitar 5.000 orang. Pillay menuntut agar Mahkamah Pidana Internasional ICC di Den Haag melakukan penyidikan. Pada hari yang sama, militer Suriah menewaskan 17 orang di provinsi Idlib di dekat perbatasan dengan Turki, sementara pemberontak membunuh tujuh polisi. Demikian menurut aktivis HAM Suriah.
Kubu oposisi juga melaporkan, penduduk kota Kfar Jahmur ditembaki aparat keamanan ketika mereka membakar ban-ban untuk mencegah masuknya iring-iringan kendaraan pendukung Presiden Bashar al-Assad. Sembilan orang tewas dalam aksi tersebut. Kelompok HAM Syrian Observatory for Human Rights yang berkedudukan di Inggris melaporkan, desertir militer menyerang sebuah konvoi dan menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Laporan terburuk bagi DK PBB sejak dua tahun terakhir
Sedangkan kantor berita Sana melaporkan, aparat keamanan menembak sejumlah anggota "kelompok teror" yang bersenjata di Idlib. Laporan mengenai kejadian di Suriah tidak dapat dikonfirmasi karena pemerintah negeri itu telah mengusir kebanyakan jurnalis asing. Namun rekaman-rekaman video yang ditayangkan di internet menunjukkan kebrutalan yang terjadi di Suriah.
Hal ini juga terlihat dalam laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa yang disampaikan Pillay. Digambarkan bahwa pembunuhan, penyiksaan dan perkosaan terjadi di Suriah. Mark Lyall Grant, duta besar Inggris di PBB mengutarakan: "Dari Navi Pillay kami baru saja mendengar laporan yang sangat mengganggu mengenai keadaan HAM di Suriah. Seperti yang diutarakan seorang rekan, laporan itu merupakan informasi terburuk yang pernah diberikan kepada Dewan Keamanan sejak dua tahun terakhir."
Jumlah korban tewas yang diungkapkan Pillay memang luar biasa. Tetapi jumlah 5.000 korban tewas itu hanya mencakup warga sipil dan desertir angkatan bersenjata, dan tidak termasuk korban tentara Suriah yang dibunuh oposisi. Menurut keterangan pimpinan Suriah, sekitar 1100 anggota angkatan bersenjata, kepolisian dan aparat keamanan tewas dalam konflik yang diawali dengan aksi protes damai menentang Presiden Bashar al-Assad.
Rusia dan Cina tetap tidak inginkan resolusi
Juru bicara kementrian luar negeri Perancis, Bernard Valero mengatakan di Paris hari Selasa, setelah sekian banyak korban berjatuhan, kini muncul pertanyaan, berapa orang lagi yang harus mengorbankan nyawa sampai Dewan Keamanan PBB bersedia membuka matanya untuk melihat situasi sebenarnya di Suriah. Ia menambahkan bahwa hanya ada satu tujuan dalan isu yang dramatis ini, yaitu mengakhiri kekerasan.
Sementara duta besar Rusia di PBB, Vitaly Churkin mengatakan, ia resah mendengar laporan Pillay namun intervensi asing akan berujung dengan perang saudara dan korban tewas akan jauh lebih tinggi. Dalam DK PBB, Rusia dan Cina menentang usulan negara anggota lainnya untuk mengeluarkan resolusi terhadap Suriah.
Christa Saloh/rtrd/afpd/afpe
Editor: Carissa Paramita