Polisi Bubarkan Kamp Protes Ikhwanul Muslimin
14 Agustus 2013Laporan media menghitung jumlah korban di kamar mayat di kamp Rabaa al-Adawiya mengatakan banyak diantara korban yang tewas akibat luka tembakan.
Menteri Dalam Negeri Mesir mengatakan dua anggota pasukan keamanan terbunuh dalam operasi tersebut.
Organisasi Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mursi menyerukan rakyat Mesir agar turun ke jalan dalam jumah ribuan untuk mengutuk “pembantaian“.
“Ini bukan upaya pembubaran, tapi upaya berdarah untuk menghancurkan semua suara yang menentang kudeta militer,“ kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad al-Haddad lewat akun Twitternya.
Perlawanan Ikhwanul Muslimin
Kamp Rabaa al-Adawiya, yang menjadi tempat tinggl sejumlah pemimpin Ikhwanul, “menyerukan kepada rakyat Mesir untuk turun ke jalan menghentikan pembantaian,“ kata Haddad.
Bentrokan intens berkobar di salah satu sisi kamp demonstrasi Rabaa al-Adawiya. Pasukan keamanan mengelilingi kamp itu pada dini hari dan melepaskan gas air mata saat mulai bergerak ke arah ribuan demonstran pendukung Mursi yang menentang ultimatum militer untuk mengakhiri protes mereka.
Tabung gas air mata menghujani tenda yang didirikan oleh pengunjuk rasa di salah satu ujung kamp dan memicu kekacauan saat para demonstran berlarian ke segala arah.
Para laki-laki yang mengenakan masker bergegas mengambil tiap kaleng dan melemparkan mereka ke dalam wadah kecil air, bersamaan dengan panggung utama di dekat mesjid memutar kencang lagu kebangsaan kaum Islamis dan para pengunjuk rasa berteriak ”Allahu Akbar“.
“Ini adalah awal operasi pembubaran demonstrasi,” kata salah seorang pejabat keamanan, membenarkan bahwa langkah serupa juga diambil di kamp demonstran yang terletak di taman Nahda.
Para saksi mata mengaku mendengar semburan tembakan tapi tidak bisa mengatakan siapa yang melakukannya.
Cuplikan video TV menunjukkan orang-orang yang terluka dibawa ke pusat medis darurat dan petugas polisi yang menyeret para pengunjuk rasa.
Para pemimpin demonstrasi mengenakan masker gas berdiri menantang di atas panggung utama, sementara kerumunan orang mengenakan masker wajah berdiri di tengah gas air mata saat buldoser mulai membongkar kamp-kamp tersebut.
AS tekan pemerintah Mesir
Tindakan keras ini dilakukan beberapa jam setelah Amerika Serikat menyerukan kepada pemerintah sementara yang didukung militer agar memperbolehkan para pendukung Mursi untuk berdemonstrasi dengan bebas.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf mengatakan bahwa Amerika menghormati kebebasan para demonstran sebagai “bagian kunci” dari proses demokratis, namun mereka menyampaikan keprihatinan atas terjadinya kekerasan.
Bentrokan antara pendukung Mursi dengan kelompok anti Mursi dan pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 250 orang sejak akhir Juni lalu.
ab/hp (afp,ap,rtr)