1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Politisi Terkemuka Libanon Pro Suriah Dibunuh

11 September 2008

Rencana rekonsiliasi faksi-faksi yang bertikai di Libanon, pekan depan akan tetap berlangsung, meski Rabu (10/09) terjadi insiden pembunuhan terhadap politisi papan atas pro Suriah, Sheik Saleh Aridi.

https://p.dw.com/p/FG2m
Keamanan di Libanon yang tak kunjung stabil
Keamanan di Libanon yang tak kunjung stabilFoto: AP

Pembunuhan terharap politisi terkemuka Druze pro Suriah di tenggara Beirut menggoyahkan upaya rekonsiliasi nasional di Libanon. Rabu (10/09), Sheikh Saleh Aridi dari Partai Demokratik Talal Arslan Libanon terbunuh akibat ledakan bom yang dipasang di bawah mobilnya, di distrik Baissour. Sedikitnya enam orang lainnya terluka akibat ledakan itu.

Insiden terjadi sesaat setelah Presiden Libanon Michel Sulaeman mengumumkan upaya perundingan rekonsialiasi diantara faksi-faksi yang bertikai di Libanon, yang akan berlangsung Selasa (16/09). Rencana konsolidasi itu juga disampaikan Perdana Menteri Libanon Fuad Siniora: "Hal ini merupakan perjanjian yang disepakati oleh para pemimpin dan kelompok politik demi tercapainya konsolidasi perdamaian, keamanan dan stabilitas negara dalam sebuah formulasi akhir, dimana berdasarkan kesepakatan itu diharapkan tak ada lagi aksi kekerasan. Pertemuan ini merupakan rekonsiliasi antara semua kekuatan politik dalam lingkup Tripoli.“

Meski terjadi insiden, rencana rekonsiliasi faksi-faksi yang bertikai di Libanon, akan tetap berlangsung. Presiden Libanon Michel Sulaeman mengundang pemimpin Liga Arab, Amr Mussa, untuk menghadiri dialog yang akan digelar di Istana Baabda itu.

Berkaitan dilancarkannya serangan pembunuhan terhadap pemimpin Druze pro Suriah itu, Perdana Menteri Libanon Fuad Siniora menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan menyebut pembunuhan tersebut sebagai kejahatan yang sangat buruk, yang ditujukan untuk mengganggu kestabilan negara. Amerika Serikat yang mendukung pemerintahan Seniora mengutuk peristiwa itu dan menyatakan akan tetap menyokong pemerintah Libanon.

Wakil pimpinan Partai Demokratik Libanon Ziyad Shweiri mengatakan peristiwa tragis ini merupakan peringatan keras bagi partainya, dimana Aridi merupakan tokoh yang memainkan peranan kunci.

Aridi yang partainya beraliansi dengan kelompok militan Hizbullah, merupakan sosok pro Suriah pertama yang terbunuh semenjak serangkaian aksi serangan bom mobil terhadap politisi Libanon sejak tahun 2005, yang biasanya ditargetkan pada politisi anti Suriah.

Tahun 2005, mantan perdana menteri Libanon Rafiq Hariri terbunuh dalam serangan bom di Beirut, yang diduga melibatkan pejabat Suriah. Pemerintahan di Damaskus menyangkal tudingan itu. Bulan Agustus lalu, baru saja Suriah dan Libanon mengumumkan keinginan bersama untuk menjalin kembali ikatan diplomatik yang pertama kali, sejak merdeka dari Prancis 60 tahun lalu. (ap)