Presiden Jokowi Tiba di Beijing
25 Maret 2015Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Beijing hari Rabu petang (25/03), disambut oleh Duta Besar RI Soegeng Rahardjo dan delegasi Kementerian Luar Negeri Cina.
Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Balai Agung Rakyat. Sebelumnya, Presiden dan rombongan akan meninjau sistem transportasi di beijing, termasuk jaringan kereta api cepat dan kereta bawah tanah.
Setelah melakukan perjalanan dengan kereta api bawah tanah, Presiden Jokowi akan menuju Balai Agung Rakyat dan melakukan kunjungan kehormatan dan diterima oleh Presiden Xi Jinping.
Forum pengusaha Indonesia-Cina
Dalam kunjungan kenegaraan tiga hari ke Cina, Presiden Jokowi akan menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama dan nota kesepahaman di berbagai bidang. Antara lain sektor keuangan, perindustrian, pembangunan infrastruktur, penanggulangan bencana dan antariksa.
Selain bertemu dengan Presiden Xi Jinping, Presiden Jokowi juga akan berbicara dengan Perdana Menteri Li Keqiang dan menghadiri pertemuan dengan ratusan pengusaha RI dan Cina.
Presiden didampingi antara lain oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kepala BKPM Franky Sibarani.
Dari Beijing, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Hainan untuk menghadiri pertemuan tahunan Boao Forum yang dihadiri lebih dari 10 kepala negara.
Sukses di Jepang
Sebelumnya dalam kunjungan ke Jepang, Jokowi sempat meninjau kantor pusat Toyota di Nagoya. Presiden Toyota Akio Toyoda menerangkan, pihaknya akan meningkatkan produksi dan ekspor mobil dari Indonesia ke negara-negara lain sampai 3 kali lipat.
"Saya minta Indonesia dijadikan sebagai lokasi produksi khusus untuk ekspor. Tadi disanggupi, untuk ekspornya ditingkatkan 3 kali dari yang sekarang," kata Jokowi kepada wartawan.
Nilai investasi Jepang yang disepakati selama kunjungan itu mencapai nilai Rp 20 triliun. Pihak Toyota menyampaikan beberapa keluhan tentang kondisi di Indonesia. Misalnya soal visa kerja dan lambatnya transportasi barang dari pabrik ke pelabuhan.
Tahun lalu, ekspor mobil PT Toyota Motor Indonesia mencapai 160.000 unit, meningkat 35% dibandingkan tahun 2013. Toyota antara lain mengekspor sedan Vios dan Avanza ke kawasan Timur Tengah.
hp/yf (rtr, afp)