Pererat Hubungan, Presiden Taiwan Lawat AS, Amerika Tengah
29 Maret 2023Cina mengancam akan melakukan tindakan perlawanan jika Presiden Taiwan Tsai Ing-wen jadi melakukan pertemuan dengan ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat (AS) dalam kunjungannya ke AS.
Presiden Tsai Ing-wen dijadwalkan berangkat pada hari Rabu (29/03) ke AS. Dari sana, ia akan menuju ke Guatemala dan Belize guna menopang hubungan dengan sekutu diplomatik Taiwan sebelum akhirnya berangkat ke California. Di sana, Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengatakan akan bertemu dengannya.
Cina mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang suatu hari nanti akan direbut kembali. Dalam konsep "Satu Cina" yang diusung oleh Cina, tidak ada negara yang dapat mempertahankan hubungan resmi dengan Beijing dan Taipei sekaligus. Karena itu, Indonesia juga tidak mengakui Taiwan sebagai negara, karena khawatir konsekuensi dari Cina.
Pada hari Rabu, Beijing memperingatkan bahwa pihaknya "dengan tegas menentang" setiap pertemuan antara Tsai dan McCarthy dan berjanji untuk mengambil "langkah tegas untuk melawan" jika pertemuan itu tetap berlanjut sesuai jadwal.
"Jika (Tsai) berkontak dengan Ketua DPR AS McCarthy, itu akan kembali menjadi provokasi yang secara serius melanggar prinsip Satu Cina, merongrong kedaulatan Cina dan integritas teritorial, serta merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," ujar juru bicara Kantor Urusan Taiwan Zhu Fenglian.
"Tekanan eksternal tidak akan menghalangi tekad kami untuk menjalin hubungan di tingkat global," kata Tsai kepada wartawan di bandara sebelum berangkat. "Kami tenang dan percaya diri. Kami tidak akan mengalah dan kami tidak akan memprovokasi (orang lain)."
Cina geram dan keluarkan ancaman
Cina mengancam "tindakan balasan tegas" atas pertemuan yang direncanakan antara presiden Taiwan dan DPR AS tersebut.
Tekanan diplomatik oleh Cina terhadap Taiwan telah meningkat baru-baru ini. Beijing memburu sekutu diplomatik Taipei untuk bergabung dengannya di bawah prinsip Satu Cina. Sekutu diplomatik Taiwan pun kian hari semakin berkurang. Selain itu, Cina juga mengirim jet tempur militer untuk terbang di atas pulau itu hampir setiap hari.
Presiden Tsai Ing-wen membingkai perjalanan itu sebagai kesempatan untuk menunjukkan komitmen Taiwan terhadap nilai-nilai demokrasi di panggung dunia, saat dia meninggalkan Taiwan Rabu sore untuk memulai kunjungan 10 harinya di Amerika.
"Saya ingin mengatakan kepada seluruh dunia bahwa Taiwan yang demokratis akan dengan tegas menjaga nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, dan akan terus menjadi kekuatan untuk kebaikan di dunia, melanjutkan siklus kebaikan, memperkuat ketahanan demokrasi di dunia," ujarnya kepada wartawan sebelum naik ke pesawat.
McCarthy mengatakan dia akan bertemu dengan Presiden Tsai di California. Namun hal ini belum dikonfirmasi oleh otoritas Taiwan.
Kunjungan pendahulu McCarthy ke Taiwan tahun lalu memicu amarah Beijing. Militer Cina lantas menggelar latihan dalam skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar pulau itu.
Mitra diplomatik Taiwan kian berkurang
Kunjungan Tsai ke Amerika Selatan ini dilakukan setelah Honduras pada bulan ini memutuskan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Beijing. Pada Minggu (26/03) Taiwan menuduh Cina telah menggunakan "paksaan dan intimidasi" untuk menarik sekutu diplomatiknya, menyusul Menteri Luar Negeri Honduras Enrique Reina dan rekannya dari Cina, yakni Menlu Qin Gang secara resmi menjalin hubungan diplomatik di Beijing.
Honduras yang termasuk salah satu negara termiskin di kawasan itu, beralih menjalin hubugan dengan Cina karena kebutuhan ekonomi, ujar Menlu Honduras Enrique Reina. Selain Honduras, negara-negara di Amerika Latin seperti Nikaragua, El Salvador, Panama, Republik Dominika, dan Kosta Rika sebelumnya telah mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara Taiwan masih menjalin hubungan resmi dengan beberapa negara di Amerika Latin termasuk Guatemala dan Belize. Taiwan juga mesih berhubungan dengan Paraguay dan Haiti di Karibia.
Amerika Serikat tetap menjadi sekutu internasional dan pemasok senjata terbesar yang paling penting bagi Taiwan. Kunjungan ke Taiwan baru-baru ini oleh delegasi Ceko dan seorang menteri Jerman direspons dengan teguran dari Beijing.
Salah satu lawan politik dalam negeri Presiden Tsai yakni mantan Presiden Ma Ying-jeou, juga telah melakukan kunjungan ke Cina pada hari Rabu. Ini adalah perjalanan pertama yang dilakukan oleh mantan pemimpin Taiwan.
ae/hp (AFP, AP)