1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putra Corazon Aquino Calonkan Diri Untuk Presiden Filipina

9 September 2009

Noynoy, yang sudah 11 tahun menjadi anggota Kongres, lebih populer sebagai putra dari dua orang tokoh reformasi, ketimbang karena gebrakan politiknya sendiri

https://p.dw.com/p/JYjo
Benigno "Noynoy" AquinoFoto: AP

Empat puluh hari setelah ibunya wafat, putra tunggal Corazon Aquino mengumumkan pencalonan sebagai kandidat presiden untuk pemilu di Filipina, Mei tahun 2010. Dengan gaya kampanye, Senator Benigno "Noynoy" Aquino menyatakan hal ini di Club Filipino yang bersejarah. Di tempat itulah, ibunya ikon gerakan "People Power" di ambil sumpahnya sebagai presiden Februari 1986.

"Saya menerima panggilan rakyat. Saya menerima tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan kami untuk rakyat. Saya menerima tantangan untuk memenangi pertarungan ini." Demikian pernyataan Noynoy Aquino kepada para pendukungnya.

Dilahirkan di Manila pada tahun 1960, Benigno Simeon “Noynoy” Aquino ke-3 lulus sebagai ekonom dari Universitas Ateneo de Manila. Mulai 1998, ia duduk di Konggres sebagai wakil dari Tarlac, selama tiga masa jabatan. Kemudian pada tahun 2007, Noynoy yang anggota partai Liberal terpilih duduk di Senat Filipina untuk masa jabatan 6 tahun.

Platform kampanye anti korupsi

Semenjak indikasi korupsi yang melibatkan Presiden Filipina saat ini, Gloria Macapagal Arroyo, ia menjadi penentangnya. Presiden Arroyo, yang bekas gurunya itu kini telah menjabat selama 9 tahun. Menurut undang-undang Filipina masa jabatan Presiden Arroyo berakhir Juni 2010, dan ia tak boleh mencalonkan diri lagi.

Para ekonom menyambut platform kampanye Noynoy Aquino, yaitu mempercepat sistim peradilan serta membangun pemerintahan yang bebas korupsi dan efisien. Meski begitu, ada keraguan mengenai kemampuannya mendorong reformasi ekonomi. Aquino dianggap kurang berpengalaman. Selama duduk di parlemen, Aquino memang kerap mendukung inisiatif positif. Namun, ia tak pernah berinisiatif sendiri untuk menggolkan kebijakan yang ia yakini.

Kandidat Liberal populer buka jalan untuk Noynoy

Sementara itu, para pelaku pasar Filipina sebelumnya sudah menyambut senator Manuel ”Mar” Roxas, juga anggota partai Liberal. Meski menganggap Noynoy juga sebagai calon yang baik, para pelaku pasar cenderung mengharapkan seseorang yang pernah menunjukan prestasi konkrit. Berbeda dengan Noynoy Aquino, Mar Roxas pernah berkiprah di dunia bisnis dan perbankan, sebelum terjun ke politik. Namun Roxas membatalkan pencalonannya, setelah pernyataan kandidasi Aquino. Sejumlah analis memperkirakan Noynoy Aquino tidak akan terdorong untuk mengubah konstitusi Filipina dari 1987, yang diadopsi di masa pemerintahan ibunya, Corazon Aquino. Di samping itu, Noynoy Aquino dianggap perlu menanggapi kritik terhadap kebijakan ekonomi pro-rakyat ibunya, seperti redistribusi tanah milik para tuan tanah, yang berakhir dengan skandal.

Jejak orang tua

Di situsnya, www.noynoy.ph, Noynoypun menegaskan akan mengikuti jejak kedua orangtuanya dan bekerja untuk rakyat. Kedua orang tuanya, Corazon dan Benigno Aquino Junior merupakan tokoh oposisi pada masa pemerintahan Ferdinand Marcos. Ayahnya, Senator Benigno “Ninoy” Aquino Jr, dibunuh sepulang dari pengasingan pada 1983. Tahun 1986, perlawanan rakyat berhasil menggulingkan Marcos yang telah berkuasa puluhan tahun. Para pendukungnya menilai, Noynoy Aquino akan bisa menghapus elitisme, dan memajukan aspek partisipasi dalam demokrasi di Filipina.

EK/HP/rtr/afp/ap