Rammasun Terjang Filipina
Rammasun adalah topan besar pertama yang menghantam Filipina sejak taifun Haiyan November 2013. Rammasun menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas, menumbangkan tiang listrik dan memaksa 400.000 orang mengungsi.
Angin Sangat Kencang
Topan, yang di Filipina dikenal sebagai Glenda, tiba di negara itu dengan kecepatan 120 mil per jam. Angin menerbangkan atap-atap rumah, menggulingkan mobil dan memutus kabel listrik di kota metropolitan Manila, serta sejumlah desa nelayan yang terletak ratusan kilometer dari ibukota. Pohon dan tiang listrik tumbang, dan menyebabkan sedikitnya 13 orang tewas di bagian utara Filipina.
Yang Paling Kuat Tahun Ini
Pusat angin topan, yang paling kuat menghantam Filipina tahun ini, tidak melewati ibukota Manila, yang jadi rumah bagi lebih dari 12 juta orang, setelah menciptakan jalur kehancuran di pulau Luzon. Rammasun datang dari Samudra Pasifik dan menerjang desa nelayan miskin di bagian timur Filipina Selasa malam (15/07).
Melumpuhan Ibukota
Angin yang kuat dan curah hujan menyebabkan ibukota Manila lumpuh. Listrik di Manila dan provinsi-provinsi tetangganya terputus karena cabang pohon patah dan menimpa kabel listrik. Menurut perusahaan listrik Meralco, 5,3 juta rumah kehilangan aliran listrik di kota dan provinsi sekitar. Sampai perbaikan bisa selesai di beberapa daerah dibutuhkan beberapa hari.
Penutupan Tempat Umum
Sekolah-sekolah dan pasar uang ditutup dan pekerjaan pemerintah serta sejumlah kantor swasta ditangguhkan. Lebih dari 200 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan, sementara layanan transportasi dengan kereta juga dihentikan.
Mencari Tempat Berlindung
Di seluruh negeri, sekitar 400.000 orang meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat berlindung di pusat evakuasi. Demikian keterangan badan penanganan bencana. Filipina diterjang sekitar 20 badai besar setiap tahunnya, dan banyak dari badai itu mematikan. Filipina kerap jadi daratan besar pertama yang dihantam badai yang terbentuk di Samudra Pasifik.
"'Dewa Guntur"
Rammasun, dalam bahasa Thailand berarti dewa guntur, adalah taifun pertama yang menyebabkan tanah longsor di Filipina, sejak musim hujan mulai Juni lalu. Itu juga badai besar pertama sejak topan besar Haiyan meluluhlantakkan pulau Samar dan Leyte November 2013, dan menyebabkan 6.300 orang tewas dan lebih dari 1.000 hilang. Haiyan menyebabkan salah satu bencana terbesar dalam sejarah negara itu.
Takut "Mimpi Buruk"
Daerah yang dulu terkena terjangan Haiyan (foto) kali ini hanya kedatangan sedikit hujan dan angin. Tapi itu cukup untuk membangunkan mimpi buruk bagi warga yang dulu selamat. "Saya khawatir, kami akan kembali tertimpa mimpi buruk itu, ketika kami harus berenang untuk selamatkan nyawa," dikatakan nelayan Alfredo Coja. Setelah meninggalkan Filipina, Rammasun akan bergerak ke Cina bagian selatan.