Militer Filpina terus menggempur posisi pertahanan teroris Maute yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi. Manila melaporkan, memasuki pekan ketujuh gempuran, diduga hanya tersisa 100 milisi teroris yang masih bertahan.
Tapi saat terkepung oleh pasukan reguler, milisi teror itu merekrur ratusan anak-anak menjadi jihadis dengan propaganda bohong dan iming-iming bayaran uang.
Berapa jumlah tentara anak-anak ini sulit diprediksi.
Seorang ex tentara anak bernama Abdul (17) berhasil melarikan diri, setelah menyusup masuk ke mesjid yang dipenuhi warga sipil, lalu menukar baju seragamnya. Abdul yang direkrut saat berumur 12 tahun mengatakan, ratusan anak bahkan ada yang baru berumur 7 tahun, bertempur di pihak pemberontak.
Perekrutan anak-anak menjadi kader ISIS dan penimbunan senjata serta amusisi telah dilakukan jauh sebelum milisi Maute bergerak. Propagandanya dengan membohongi anak-anak bahwa militer Filipina membunuhi perempuan Muslim. Abdul yang beranjak dewasa mengetahui bahwa ini bohong dan kabur dan cengkraman ISIS.
Laporan resmi pemerintah, sejauh ini sudah 366 jihadis tewas, selain itub 39 warga sipil dan 87 pasukan pemerintah juga meninggal. Lebih 400.000 orang terpaksa mengungsi meninggalkan kampung halaman mereka yang porak peranda dihantam pertempuran. Kota Marawi dilaporkan jadi kota hantu yang hanya dihuni segelintit jihadis ISIS serta warga yang dijadikan perisai hidup.
as/vlz(reuters)