Reaksi Mundurnya Annan dari Misi Suriah
3 Agustus 2012Frustrasi akan eskalasi kekerasan di Suriah, Kofi Annan meletakkan jabatannya sebagai utusan khusus bagi Suriah tanggal 31 Agustus mendatang. Alasan yang disebutkan Annan terkait pengunduran dirinya Kamis (02/08) di Jenewa adalah kurangnya dukungan Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional. Sekjen PBB Ban Ki Moon menyampaikan "penyesalan mendalam“ atas keputusan Annan. Ia mengemban tugas sebagai utusan khusus Liga Arab dan PBB bagi Suriah sejak Februari lalu.
Duta Besar Rusia di PBB Vitali Shurkin menyesalkan pengunduran diri Annan. “Kami menerima kabar ini dengan penyesalan dan mengharap bahwa Kofi Annan dalam sisa waktu yang ada, meskipun kondisi yang sulit masih dapat mencapai keberhasilan".
Cina dan Rusia Dinilai Pemicu Mundurnya Annan
Amerika Serikat menyatakan Rusia dan juga Cina ikut bersalah atas mundurnya utusan khusus Annan. Keputusan itu semakin menjelaskan kegagalan kedua negara, mendukung resolusi bermakna terhadap penguasa Suriah Bashar al-Assad yang melanggar rencana enam poin Annan. Demikian dikatakan juru bicara pemerintah AS Jay Carney Kamis (02/08) kepada wartawan. Veto Rusia dan Cina di DK PBB sangat disesalkan dan juga menempatkan jalan cerita pada posisi yang salah. Juga Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice mengritik tajam peran Rusia dan Cina. “Anggota yang memblokir tindakan di Dewan Keamanan membuat misi Annan menjadi tidak memungkinkan.”
Pemerintah di Damaskus juga “menyesali” mundurnya Annan. Sekaligus pimpinan Suriah melontarkan tuduhan terhadap pengritiknya di DK PBB, mereka ingin mengguncang kestabilan Suriah. Dengan dukungan dan mempersenjatai “kelompok teroris” negara-negara ini ikut andil, tetap berlanjutnya kekerasan di negara itu. Suriah tetap bersedia melaksanakan rencana perdamaian Assad dan untuk bekerja sama dengan pengamat PBB. Demikian disebutkan dalam penjelasan kementerian luar negeri di Damaskus.
Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle juga menyesalkan pengunduran diri Annan sebagai utusan khusus PBB dan Liga Arab. "Sudah jelas bahwa Kofi Annan meletakkan jabatannya juga karena sikap blokade di Dewan Keamanan, dimana Rusia dan Cina bertanggung jawab dalam hal ini." Demikian pernyataan yang dipublikasikan Berlin Kamis (02/08). Rencana enam poin dari Annan tetap merupakan landasan terbaik untuk berakhirnya kekerasan di Suriah dan memasuki proses politik.
DK/VLZ (ap, dpa)