Rekonsiliasi di Upacara Berkabung Mandela
10 Desember 2013Dengan pesan Mandela tentang rekonsiliasi terbentang di atas upacara penghormatan, Castro tersenyum ketika Obama menjabat tangannya saat berjalan menuju podium untuk menyampaikan pidato mengenang mendiang pemimpin Afrika Selatan, yang merupakan salah satu tokoh perdamaian terbesar dunia.
Puluhan ribu pelayat bernyanyi dan menari tak peduli dengan hujan lebat di Johannesburg's Soccer City, ketika para tokoh dunia berkumpul di dalam stadion.
Kerumunan orang bergemuruh dengan keras saat Obama mengambil tempat duduknya, kontras dengan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, yang sedang ditimpa skandal dan mendapat teriakan ejekan.
Pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe juga mendapat tepuk tangan gemuruh.
Obama menyindir para pemimpin yang dengan cepat menyampaikan solidaritas bagi perjuangan Mandela melawan penindasan dan ketidakadilan, tapi tidak memperbolehkan kebebasan di negara mereka sendiri.
Pembebas terbesar abad-20
“Ada terlalu banyak dari kita yang dengan senang hati menerima warisan Madiba tentang reskonsiliasi rasial, tapi dengan penuh semangat menolak bahkan untuk melakukan reformasi sederhana yang akan bisa mengubah kemiskinan yang kronis dan semakin bertambahnya ketidakadilan,“ kata dia.
“Terlalu banyak pemimpin yang menyatakan solidaritas dengan perjuangan Madiba bagi kebebasan, tapi tidak mentolerir perbedaan pendapat dengan rakyat mereka sendiri,“ kata dia.
Presiden Obama memuliakan mantan pemimpin Afrika Selatan itu dan membandingkannya dengan Mahatma Gandhi, Martin Luther King Jr. dan Abraham Lincoln.
Obama mendesak dunia untuk bertindak berdasarkan warisan Mandela untuk berjuang memerangi ketidakadilan, kemiskinan dan rasisme. Ia menyebut Mandela sebagai seorang pembebas terbesar terakhir abad-20.
ab/hp (afp,ap,rtr)