Proposal Gencatan Senjata Hamas-Israel Selama 40 Hari
27 Februari 2024Hamas telah menerima rancangan proposal perundingan gencatan senjata Gaza, yang mencakup penghentian pertempuran selama 40 hari dalam semua operasi militer, dan pertukaran tahanan Palestina dengan tahanan Israel dengan rasio 1 banding 10. Sumber senior yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters hari Selasa (27/02).
Berdasarkan proposal gencatan senjata itu, rumah sakit dan toko roti di Gaza akan diperbaiki, 500 truk bantuan akan masuk ke Jalur Gaza setiap hari dan ribuan tenda serta karavan akan dikirim ke rumah para pengungsi, kata sumber tersebut.
Rancangan tersebut juga menyatakan bahwa Hamas akan membebaskan 40 sandera Israel termasuk perempuan, anak-anak di bawah 19 tahun, lansia di atas 50 tahun dan orang sakit, sementara Israel akan membebaskan sekitar 400 tahanan Palestina dan tidak akan menangkap mereka kembali, kata sumber tersebut kepada Reuters.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Gencatan senjata di Gaza tampaknya merupakan upaya paling serius dalam beberapa minggu terakhir untuk menghentikan pertempuran di wilayah kantong Palestina yang terpukul dan menjamin pembebasan sandera Israel dan asing.
Para mediator telah meningkatkan upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza, dengan harapan dapat mencegah serangan Israel di kota Rafah di perbatasan ke Mesir, tempat lebih dari satu juta pengungsi berlindung.
Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel telah "setuju untuk tidak terlibat dalam aktivitas militer" selama bulan puasa Ramadhan di Jalur Gaza, yang diperkirakan akan dimulai pada malam tanggal 10 Maret 2024, dan berakhir pada malam tanggal 9 April 2024.
Joe Biden, yang ucapannya direkam pada hari Senin (26/2) dan disiarkan di acara NBC "Late Night with Seth Meyers" pada Selasa, mengatakan Israel telah berkomitmen untuk memungkinkan warga Palestina untuk mengungsi dari Rafah di selatan Gaza sebelum mengintensifkan kampanyenya di sana untuk menghancurkan Hamas, yang oleh AS, Jerman, Uni Eropa dan beberapa negara lain dikegorikan sebagai kelompok teror.
Setelah Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang pada serangan 7 Oktober lalu, Israel melancarkan serangan darat ke Gaza, dengan hampir 30.000 orang dipastikan tewas, menurut otoritas kesehatan Gaza.
rs/hp (Reuters)