Roti Jerman Bersaing untuk Pengakuan UNESCO
27 Februari 2014Tanya warga Jerman yang tinggal di luar negeri, "Apa hal yang paling dirindukan?" Jawabannya kemungkinan besar roti Jerman. Sayangnya di Jerman sendiri banyak warga yang tidak lagi berbelanja di pembuat roti tradisional tapi lebih memilih toko roti diskon atau supermarket.
Tak mampu bersaing dengan produksi massal yang murah, 300 hingga 500 toko roti tradisional Jerman gulung tikar setiap tahun.
Dalam berjuang melawan pesaing berbiaya rendah, para pembuat roti Jerman memutar otak untuk mengembalikan nilai pada produk buatan mereka. Mereka ingin melindungi roti Jerman sebagai bagian warisan budaya - atau lebih tepatnya melindungi keberagaman roti Jerman.
"Tidak ada negara lain di dunia yang punya tawaran roti beragam seperti di Jerman," kata Peter Becker, presiden Asosiasi Pembuat Roti Jerman, kepada DW.
"Kami meminta para anggota kami untuk menyertakan resep," ungkap Becker. Hingga kini ia telah mendapatkan lebih dari 3.000 resep "yang sangat berbeda satu sama lain" dengan nama-nama yang memikat seperti 'Lelaki Seberat 2 KG', 'Remah Oven Kayu,' atau 'Simfoni Roti Korntaler.'
Parade karnaval dan tango dilindungi
UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB) telah memberikan titel Warisan Budaya Tak Berwujud sejak tahun 2003. Daftar ini melengkapi Warisan Budaya kategori material.
Label tak berwujud pertama kali diusulkan negara-negara di Asia dan Afrika yang memandang budaya mereka tidak cukup terwakilkan melalui obyek material, ujar Dieter Offenhäusser, wakil sekjen komisi Jerman UNESCO.
Aset tak berwujud bisa berarti tarian dan adat, hingga kerajinan tangan dan makanan. Saat ini sudah ada 281 item, termasuk tango Argentina, parade karnaval di Tirol, 'Schemenlaufen,' dan bahasa siulan 'el Silbo,' yang dipakai di pulau Spanyol, La Gomera.
Roti, bir, bakteri
Jerman baru ikut kesepakatan untuk melindungi warisan budaya tak berwujud tahun 2013. Komunitas, klub dan individu diajak mengumpulkan proposal hingga akhir November tahun lalu. Pada akhirnya, ada 128 proposal yang masuk.
Selain roti, ada kelompok-kelompok di Jerman yang mewakili jasa budaya terapi mikrobiologi 'penyembuhan dengan bakteri,' atau tradisi bercerita secara lisan 'Graweredersch' dari negara bagian Thüringen.
Setiap negara bagian dapat memilih satu atau dua masukan dari 128 proposal hingga bulan April mendatang. Konferensi menteri pendidikan dan kebudayaan serta panel ahli dari komisi Jerman UNESCO akan menyusun daftar akhir, yang akan mencakup 30 hingga 50 kandidat. Masukan pertama dari Jerman akan mulai diakui paling cepat tahun 2016.