Roti Putih Lebih Jahat?
Di Jerman, roti hampir selalu ada di setiap rumah tangga. Namun, roti jenis apakah sebenarnya yang sehat? Roti gandum atau roti tawar putih? Berikut penjelasannya dari jurnal authoritynutrition dan healthmeup.com.
Tinggi karbohidrat dan gula darah
Roti gandum biasanya tidak terbuat "seluruhnya" dari biji-bijian. Produk ini bisa dicerna perut dengan cepat. Pati dalam roti bisa diuraikan dengan cepat di saluran pencernaan dan memasuki aliran darah sebagai glukosa. Hal ini menyebabkan lonjakan cepat gula darah dan insulin. Gula darah naik dengan cepat, namun cenderung turun dengan cepat pula. Ketika gula darah turun, kita menjadi lapar.
Gandum mengandung sejumlah besar gluten
Ketika kita makan roti yang mengandung gluten, sistem kekebalan tubuh dalam saluran pencernaan mendapat serangan protein gluten. Gluten menyebabkan respon imun pada saluran pencernaan, yang menyebabkan orang terkena masalah nyeri pada pencernaan dan kembung. Sensitivitas pada gluten juga terkait dengan beberapa kasus skizofrenia dan gangguan otak.
Roti putih rendah nutrisi penting
Selama proses produksinya, tepung yang digunakan untuk membuat roti tawar kehilangan vitamin B6, vitamin E. Mengonsumsi roti putih mengurangi penyerapan nutrisi lain seperti zat besi, zink dan kalsium. Asam amino dan protein yang terkandung tidak terlalu banyak, dan menyebabkan kurangnya vitamin D.
Mengandung zat berbahaya
Sebagian roti putih yang dijual mengandung gula jagung fruktosa tinggi. Biji-bijian dalam roti putih juga mengandung asam fitat anti gizi, yang mencegah terserapnya kalsium, zat besi dan zink.
Meningkatkan kolesterol jahat
Roti yang dibuat dari gandum utuh sedikit lebih baik dari pada yang dihaluskan, seperti pada roti putih. Makan gandum utuh, meningkatkan kolesterol 8 persen dan 60 persen LDL kecil padat, yang merupakan kolesterol berkaitan dengan penyakit jantung.