1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiEropa

Sah! Mulai 2035 Hanya Akan Dijual Mobil Listrik di Eropa

16 Februari 2023

Parlemen Uni Eropa telah mengesahkan per tahun 2035, hanya mobil listrik yang akan dipasarkan di Eropa. Di tengah persaingan dengan Cina, muncul kontroversi apakah keputusan ini pangkas pekerjaan di Eropa.

https://p.dw.com/p/4NX6d
Mobil eletrik sedang mengisi listrik
Masa depan Uni Eropa sudah jelas: tak ada lagi bensin dan solar di SPBUFoto: Michael Bihlmayer/chromorange/picture alliance

Mulai dari tahun 2035, mobil baru yang melintasi jalanan Eropa hanya mobil dan kendaraan komersial kecil yang netral iklim. Tak seorang pun di Parlemen Uni Eropa yang meragukan tujuan dari undang-undang tersebut, yang diputuskan hari Selasa (14/02). Meski begitu, jalan menuju netralitas iklim pada transportasi darat masih penuh kontroversi. Salah satunya adalah pandangan berbeda tentang konsekuensi undang-undang tersebut terhadap industri mobil di Eropa.

Mayoritas anggota parlemen – Sosial Demokrat, Hijau, dan Liberal – sepakat untuk mendukung penghapusan de facto pemakaian mesin berbahan bakar fosil. Kendaraan listrik yang sumber energinya mengandalkan baterai atau hidrogen akan mendominasi pasar pada tahun 2035, ungkap anggota parlemen Liberal Jan Huitema, penggagas undang-undang tersebut.

Berlandaskan aturan ini berarti industri otomotif sudah harus melakukan restrukturisasi dan penyesuaian dengan kondisi baru, kata Huitema. Iklim akan terlindungi dan ketergantungan pada negara pemasok bahan bakar fosil akan berkurang.

Suasana Parlemen Uni Eropa di Strasburg
Sebagian besar anggota Parlemen Uni Eropa menyetujui undang-undang tentang mobil netral iklimFoto: Jean-Francois Badias/AP/picture alliance

Hanya kendaraan listrik melintas di Uni Eropa

Peralihan ke kendaraan listrik memiliki keuntungan lain bagi pengendara. "Kami berharap mobil netral iklim menjadi lebih murah. Dan kami harus menawarkan kendaraan dengan harga terjangkau. Biaya pengoperasian mobil listrik sudah lebih rendah daripada mobil bermesin BBM," kata Jan Huitema.

Banyak anggota parlemen dari Partai Konservatif, termasuk Jerman yang memiliki industri mobil yang besar, mengkritik bahwa undang-undang Eropa ini akan secara efektif melarang mesin berbahan bakar fosil. Alternatif untuk mobil listrik, seperti mesin dengan bahan bakar sintesis, tetapi netral iklim semakin tidak mungkin diwujudkan.

Politisi seharusnya tidak memberitahu para insinyur cara terbaik untuk membuat mobil dan mengurangi emisi hingga nol, kata Jens Giesecke dari Partai Demokrat Kristen CDU. Makna dari undang-undang tersebut berarti setelah tahun 2035, maka hanya kendaraan bermesin lama, tetapi yang sudah mendapat izin beroperasi, yang bisa jalan.

Padahal kendaraan baru tidak akan tersedia dalam jumlah yang cukup atau akan terlalu mahal. Jens Giesecke menyebutnya efek "Havana". Di Kuba, sebagian besar mobil yang ada di jalanan adalah mobil "antik", karena AS telah melarang ekspor kendaraan ke negara komunis Kuba. Fraksi Kristen-Demokrat menganjurkan untuk memberi kesempatan pada kendaraan dengan mesin pembakaran berbahan bakar sintetis, yang diproduksi dengan cara netral iklim.

"Revolusi listrik" mengorbankan pekerjaan di industri otomotif?

Komisaris Uni Eropa untuk Perlindungan Iklim, Franz Timmermans, mengatakan bahwa konversi industri mobil ke listrik sedang berlangsung di seluruh dunia. "Suka atau tidak suka, revolusi industri sedang terjadi. Kita dapat memilih untuk menjadi yang terdepan atau kita dapat memilih untuk menyingkir dan membiarkan produksi di wilayah lain di dunia," kata Timmersmans di Parlemen Eropa di Strassbourg. Dalam tiga atau empat tahun terakhir, industri mobil Eropa telah berupaya keras untuk beralih ke kendaraan listrik.

Namun, anggota parlemen yang kritis di parlemen percaya bahwa restrukturisasi industri juga akan menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan. Pabrik mobil Ford, yang berambisi memproduksi mobil listrik pada tahun 2030, mengumumkan hari Rabu (14/02) akan memangkas 4.000 pekerjaan di Eropa, sebagian besar di Jerman. Serikat industri logam juga memperingatkan bahwa banyak perusahaan yang dapat memindahkan produksinya ke luar negeri untuk menghemat biaya. Komisaris Uni Eropa Frans Timmermans menegaskan bahwa industri mobil di Eropa harus lebih dipromosikan.

Cina meluncurkan model mobil listrik baru
Cina meluncurkan model mobil listrik baru HiPhi X: Apakah mereka akan kuasai pasar Eropa?Foto: Wang Gang / Costfoto/picture alliance

"Cina akan meluncurkan 80 model baru mobil listrik hingga akhir tahun. Dan ini mobil bagus. Kita harus bisa bersaing dengan mereka," kata Timmermans. Oleh karena itu, UE harus mempromosikan pelatihan dan pendidikan spesialis di industri otomotif dan dibanding sebelumnya lebih membantu mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mobil elektronik.

Komisi UE akan memperkenalkan proposal legislatif baru, yang akan mengurangi emisi karbon lebih lanjut yang melibatkan truk dan kendaraan berat hingga 90 persen pada tahun 2040. Berbeda dengan mobil penumpang berbahan bakar fosil, saat ini, tidak ada rencana larangan de facto.

Standar emisi masih kontroversial

Industri mobil Eropa telah lama beradaptasi dengan spesifikasi CO2 untuk mobil. Selain itu, negara-negara anggota UE juga telah menyetujui undang-undang ini, yang mulai berlaku pada tahun 2025 setelah disetujui di Parlemen Eropa. Namun, standar emisi baru yang disebut Euro 7, yang dimaksudkan untuk secara drastis mengurangi emisi nitrogen oksida dan partikel dari kendaraan diesel pada tahun 2025, sangat kontroversial. Industri mobil Jerman dan Menteri Transportasi Jerman, Volker Wissing, mengkritik proposal Komisi Uni Eropa yang terlalu ambisius tersebut.

asap knalpot dari mobil
Hanya hidrogen, tapi tidak ada lagi asap knalpot dari mobil baru tahun 2035Foto: Silas Stein/dpa/picture alliance

Kepatuhan terhadap standar Euro 7 akan memerlukan investasi tinggi atas teknologi, yang akan menghilang dari pasar dalam sepuluh tahun, untuk akhirnya membuka jalan bagi kendaraan listrik. "Proposal saat ini padat biaya, tidak dapat diimplementasikan dengan pasti dari sudut pandang teknologi, dan berrisiko yang terkait dengan undang-undang tersebut," kritik Hildegard Müller, Presiden Asosiasi Produsen Mobil Jerman (VDA).

Pabrikan mobil sebagian sudah tidak dapat memenuhi persyaratan standar Euro 5 dan 6 dan terkadang menggunakan perangkat lunak ilegal untuk memanipulasi kendaraan diesel selama proses pengujian atau mematikan filter di jalan raya. Skandal "Diesel Gate" ini sangat membebani perusahaan mobil Jerman Volkswagen, Audi dan Porsche. Pembeli mobil yang ditipu harus mendapat ganti rugi seluruhnya miliaran euro. Negara-negara anggota UE dan Parlemen Eropa masih harus menyetujui standar emisi Euro 7 yang diperketat. Itu sebabnya, kemungkinan besar aturan itu masih akan mengalami perubahan.

(ts/hp)

Baterai Kompak dan Lebih Murah bagi Otomotif Masa Depan