Pilkada Jateng: Saling Serang saat Debat, Stagnan di Survei
26 Juni 2018Pilkada di Jawa Tengah diikuti oleh 2 pasangan calon. Mereka adalah Ganjar Pranowo-Taj Yasin di nomor urut 1 dan Sudirman Said-Ida Fauziyah untuk nomor urut 2.
Kedua calon saling adu gagasan soal pengurangan kemiskinan saat debat. Dalam pertanyaan yang diperoleh dengan undian tersebut, disebutkan persentase angka kemiskinan, angka putus sekolah, pernikahan dini dan kekerasan pada wanita. Sudirman-Ida ditanya bagaimana menyelesaikan dalam waktu lima tahun.
"Kemiskinan membawa kekerasan, kemiskinan bawa perceraian, yang harus fokus bagaimana kurangi kemiskinan, tidak ada cara lain," kata Sudirman.
Ida kemudian menimpali bahwa ia dan Sudirman sudah memiliki 22 janji yang akan diwujudkan dalam 5 tahun. Antara lain komitmen menurunkan angka kemiskinan 6% dan menciptakan 5 juta lapangan kerja.
"Mengembangkan 1 juta wirausahawan perempuan, wirausahawan muda. Karena perempuan jadi korban kekerasan terbesar," tandas Ida.
Ganjar kemudian diminta untuk memberikan tanggapan atas pernyataan paslon nomor urut 2. Menurut Ganjar perlu dipahami penurunan angka kemiskinan yang rasional. Dengan memberikan akses modal dan pelatihan maka lapangan kerja akan terwujud, kata Ganjar.
"Kalau kemudian bisa dilanjutkan maka kita buka lapangan kerja dengan intensif dari pemerintah," tandas Ganjar.
Sudirman beberapa kali menyinggung soal sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah yang tersangkut korupsi. Sementara Ganjar mengungkap data pelayanan publik di Jawa Tengah yang makin baik.
Pada debat terakhir, 21 Juni 2018, Sudirman menyinggung soal proyek geothermal di kaki Gunung Slamet, Jateng. Namun menurut Ganjar yang juga petahana, proyek itu justru disetujui Sudirman saat menjabat sebagai Menteri ESDM.
"Perpanjangan izin waktu Bapak (Sudirman) jadi Menteri ESDM, keputusan diambil saat itu. Pak Dirman tanda tangan di sini," kata Ganjar sambil menunjuk tablet yang menampilkan surat izin tersebut.
Dalam sesi jumpa pers, Sudirman Said menjelaskan perihal izin eksplorasi geothermal di kaki Gunung Slamet. Menurutnya, perihal geothermal izin eksplorasi diberikan secara berkala.
"Tidak mungkin menteri memberikan izin kalau tidak ada persyaratan-persyaratan dan sekarang sudah perpanjangan yang kedua. Itu setiap tahun. Jadi yang sekarang terjadi adalah di lapangan pengawasan kepada kontraktornya kurang baik. Siapa yang mesti mengawasi, pemerintah daerah karena yang memberi izin lokasi adalah pemerintah daerah," ujar Sudirman.
Lalu, bagaimana hasil survei di Pilkada Jawa Tengah? Berikut hasilnya:
Litbang Kompas
Periode: 10-15 Mei 2018
Responden: 800 orang
Metode: wawancara tatap muka
Margin of error: 3,46%
Hasil:
- Ganjar Pranowo-Taj Yasin: 76,6%
- Sudirman Said-Ida Fauziyah: 15%
- Belum menentukan pilihan: 8,4%
Charta Politika
Periode: 23-29 Mei 2018
Responden: 1.200 orang
Metode: tatap muka secara langsung dan menggunakan kuesioner terstruktur
Margin of error: 2,83%
Hasil:
- Ganjar-Yasin: 70,5%
- Sudirman-Ida: 13,6%
Indo Barometer
Periode: 7-13 Juni 2018
Responden: 800 orang
Metode: multistage random sampling
Margin of error: 3,46%
Hasil:
- Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen: 67,3%
- Sudirman Said-Ida Fauziah: 21,1%
Sumber: Detik.com