AS, Venezuela, Irlandia Kembali Perketat Aturan Pembatasan
16 Juli 2020Infeksi virus corona melonjak di seluruh dunia pada Rabu (15/07). Hal ini membuat beberapa negara harus “mengerem” niatan untuk membuka kembali kegiatan di sejumlah wilayah atau memberlakukan pembatasan baru.
Jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 13,4 juta dan lebih dari 579 ribu kematian telah dilaporkan sejak virus muncul akhir tahun lalu di Cina.
Dengan situasi yang memburuk di Amerika Serikat (AS), Walmart, jaringan ritel terbesar di dunia, membuat aturan untuk meminta seluruh pelanggan yang datang ke toko mereka agar menggunakan masker. Keputusan ini mereka buat guna membantu menghentikan penyebaran virus dan akan berlaku mulai 20 Juli mendatang.
Di AS, lebih dari 50 ribu kasus dilaporkan setiap harinya dalam sepekan terakhir. Negara itu juga memiliki angka kematian akibat COVID-19 tertinggi di dunia, yakni 136 ribu kematian. Namun, para pejabat ingin membuka kembali kegiatan perdagangan yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali perekonomian negara.
Gubernur AS yang hadiri kampanye Trump, positif corona
Model penelitian terbaru menunjukkan jumlah kematian di AS diperkirakan meningkat menjadi lebih dari 150 ribu kematian pada bulan depan.
"Ketika Anda melihat angka-angkanya, tentu saja, kita harus melakukan yang lebih baik," kata Anthony Fauci, pakar penyakit menular ternama di AS.
"Kita harus mengatur ulang ini dan berkata, 'Oke, mari kita hentikan omong kosong ini'," kata Fauci kepada kantor berita The Atlantic.
Di negara bagian Oklahoma, AS, Kevin Stitt, menjadi gubernur AS pertama yang dinyatakan positif COVID-19.
Bulan lalu, Stitt (47) menghadiri rapat umum kampanye di dalam ruangan yang digelar oleh Presiden AS Donald Trump. Tapi ia mengatakan tidak mungkin tertular virus corona di sana.
Stitt sering menolak untuk mengenakan masker di pertemuan atau rapat dan tidak memakai masker di rapat umum kampanye Trump. Tetapi dia mendesak warga untuk mengambil tindakan pencegahan.
Venezuela-Irlandia tunda pelonggaran lockdown
Sementara di Venezuela, tindakan penguncian (lockdown) kembali diterapkan. Keputusan ini dibuat empat hari setelah negara itu mengumumkan pelonggaran pembatasan. Lockdown yang dilakukan termasuk karantina ketat di ibu kota Caracas.
Di Irlandia, Perdana Menteri Micheal Martin menunda berakhirnya masa lockdown karena meningkatnya kasus baru COVID-19.
Sebelumnya, Irlandia telah merencanakan untuk memasuki tahap keempat dan tahap terakhir untuk melonggarkan pembatasan pada Senin (13/07). Rencana itu tadinya akan memungkinkan pub yang tidak menyajikan makanan dibuka kembali.
Namun, saat ini pembatasan akan tetap berlaku hingga 10 Agustus. Pemerintah juga akan mengumumkan pemakaian masker di toko-toko.
pkp/rap (AFP, Reuters)