Antonio Tajani Siap Dicalonkan Jadi PM Italia
2 Maret 2018Antonio Tajani mengatakan hari Kamis (1/3) dia bersedia meninggalkan jabatannya di Parlemen Eropa untuk jabatan Perdana Menteri di Italia. Dia adalah sahabat lama politikus kondang Silvio Berlusconi, yang sekarang kembali ke panggung politik, walaupun tidak bisa mencalonkan diri lagi karena pernah ditahan atas kasus korupsi.
Keduanya telah saling mengenal sejak Antonio Tajani mendirikan Forza Italia tahun 1994. Sekarang, Silvio Berlusconi memanggil Tajani kembali dan berjanji mendukungnya.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Berlusconi atas penghargaannya kepada saya. Malam ini saya menceritakan kepadanya tentang ketediaan saya untuk melayani Italia," tulis Antonio Tajani di Twitter.
Dua sahabat lama
Silvio Berlusconi sebelumnya mengindikasikan bahwa sahabat lamanya AntonioTajani akan menjadi pilihan favoritnya untuk jabatan Perdana Menteri, jika timnya menang dalam pemilu Italia yang akan berlangsung hari Minggu (4/3).
"Saya senang bisa mengumumkan kabar baik, bahwa presiden Parlemen Eropa saat ini telah mengambil keputusan dan mengisyaratkan bahwa dia bersedia memimpin pemerintahan masa depan," kata Berlusconi di siaran TV Canale 5, salah satu jaringan televisi miliknya.
"Saya tahu ini memalukan untuk membawa Antonio Tajani menjauh dari Eropa, tapi ini demi kepentingan terbaik Italia," tambah Berlusconi.
Politik terfragmentasi
Antonio Tajani memiliki karir selama dua dasawarsa di institusi Uni Eropa. Dia pertama kali terpilih masuk parlemen Uni Eropa pada tahun 1994 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai komisaris transportasi dan industri Eropa. Dia menjadi presiden parlemen Uni Eropa Januari 2017, ketika politisi Jerman Martin Schulz meninggalkan jabatan tersebut untuk kembali ke panggung politik Jerman sebagai penantang Kanselir Angela Merkel.
Meskipun Tajani adalah salah satu anggota pendiri partai politik Berlusconi, Forza Italia, dan pernah menjabat sebagai juru bicara perdana menteri pada 1994 hingga 1995, dia tidak pernah mendapat jabatan publik di negara asalnya.
Pemilih Italia akan melakukan pemungutan suara untuk memilih anggota majelis rendah dan majelis tinggi. Undang-undang pemilihan baru merupakan gabungan dari sistem perwakilan proporsional dengan sistem distrik yang cukup rumit. Politik di Italia secara tradisional memiliki fragmentasi besar, sehingga pemerintahnya sering silih berganti dan jarang menyelesaikan masa legislaturnya.
hp/ (rtr, afp, dpa)