Selama Lockdown, Orang Jerman Habiskan Banyak Uang untuk Hewan Peliharaan
Saat pemerintah Jerman memberlakukan lockdown, satu juta hewan peliharaan terjual. Tidak hanya pembelian, perawatan hewan peliharaan juga memakan banyak biaya.
Bisnis yang menguntungkan
Tahun lalu, pengecer perlengkapan hewan peliharaan meraup omzet € 4,5 miliar (Rp 76,7 triliun). Sementara penjualan online mencapai sekitar € 820 juta (Rp 13,9 triliun). Data IVH (kelompok industri pemasok hewan peliharaan) menunjukkan, dengan menjual pakan burung liar, industri ini mendapat tambahan penghasilan hampir € 5,5 miliar (Rp 93,7 triliun).
Sahabat terbaik manusia
Angka penjualan harga anjing yang meningkat pada tahun lalu membuat Jerman menjadi rumah bagi lebih dari 10 juta anjing. Selama pandemi, anjing peliharan merupakan pendamping untuk mengusir rasa kesepian.
Dibanding anjing, kucing lebih banyak dipelihara
Di Jerman, kucing adalah raja. Saat ini ada 15,7 juta kucing yang dipelihara warga Jerman. Pengeluaran untuk makanan ringan dan susu untuk kucing mengalami peningkatan hingga 9,4%. Menariknya, ada seekor kucing yang memiliki kehidupan berkelas, yaitu Choupette, kucing milik legenda fesyen Karl Lagerfeld.
Bukan hanya anjing dan kucing
Saat ini 47% rumah tangga di Jerman memiliki hewan peliharaan, tidak hanya kucing dan anjing. Ada 5 juta hewan kecil seperti kelinci, marmut, hamster, dan tikus yang kini memiliki majikan. Selain itu, terdapat 3,5 juta burung, 1,8 juta akuarium, dan sekitar 1,3 juta terarium untuk kadal dan penyu.
Hobi yang tidak murah
Sementara kebanyakan orang di Jerman diharuskan untuk melakukan jaga jarak sosial, tetapi bagi hewan peliharaan rumah, mereka bebas mengunjungi teman-temannya saat berjalan di taman. Kesempatan bertemu seperti itu mungkin menjadi alasan mengapa dokter hewan, groomer, dan dog walker tetap sibuk. Angka pengeluaran untuk memelihara hewan diperkirakan lebih dari € 5 miliar (Rp 85,3 triliun).
AS lebih unggul
Orang Jerman mungkin menyukai hewan peliharaan. Namun, menurut standar internasional, mereka mendapat predikat "lamban". Menurut penelitian yang dilakukan The Economist, dilihat dari biaya perawatan hewan peliharaan per orang pada 2019, Jerman berada di posisi kelima setelah Swiss, Prancis, dan Inggris. Sedangkan Amerika Serikat menduduki peringkat satu.
Bekerja dari rumah dan berbelanja online
Banyaknya orang yang menghabiskan waktu di rumah, membuat bisnis penitipan hewan mengalami kerugian. Namun secara umum, bisnis yang meliputi hewan peliharaan menjadi pemenang selama pandemi di Jerman. Kebutuhan hewan peliharaan yang dijual secara online mengalami peningkatan. Tahun lalu, transaksi online mencapai € 820 juta (Rp 13,9 triliun), meningkat 16% dibandingkan tahun sebelumnya. (ha/gtp)