Seno Gumira Ajidarma: Pendekar Kata-Kata
5 Oktober 2015Julukan ini melekat pada Seno Gumira Ajidarma sejak tahun 1970-an. Seno tumbuh di masa hingar bingarnya dunia imajinasi, di saat komik menjadi "raja" sastra Indonesia. Kependekaran Seno terlihat dari kemampuannya melompat dari satu genre ke genre berikutnya.
.Sebagai penulis cerpen yang piawai, Seno bisa merangkai kisah fiksi yang berlatar belakang kondisi sosial nyata dilengkapi dengan pandangan kritisnya. Tapi ia juga bisa melompat membuat puisi, menulis kisah wayang, novel-komik atau juga cerita silat seperti Nagabumi. Sebagai dosen di fakultas sastra Universitas Indonesia ia juga sangat aktif dalam meneliti, mengkaji dan terlibat langsung dalam dunia perkomikan Indonesia. Gelar PhD-nya ia raih dengan disertasi mengenai pendalaman flisofis skenario film, fotografi dan cerita silat tradisional.
Kumpulan cerpennya Saksi Mata meraih penghargaan Dinny O'Hearn untuk kesusaatraan pada 1997. Dalam wawancara ini, Seno mengatakan : "Sastra punya kegunaan sama di setiap era, yakni merobek tabu."