Seramnya Kereta Gantung di Cina
Selama hampir dua dekade penduduk di tenggara Cina menggunakan kereta gantung reyot untuk menyebrang sungai Jinsha yang diapit tebing sedalam 250 meter. Untungnya tahun ini pemerintah berniat meremajakan kereta maut itu.
Dekat Tapi Jauh
Meski hanya berjarak sejauh 450 meter, perbatasan di provinsi Sichuan dan Yunnan ini dipisahkan tebing sedalam 250 meter. Dulu penduduk harus memutar. Tapi sejak 1999 kedua provinsi dihubungkan oleh kereta gantung yang mengangkut penduduk dua desa, yakni Fengjiaping dan Zhaotong.
Bergantung di Ketinggian
Perjalanan mendebarkan dengan kereta gantung berusia tua ini hanya berjarak 470 meter dan memakan waktu 10 menit. Adalah pemandangan ke arah sungai Jinsha yang diapit dua tebing tinggi inilah yang menjadikan perjalanan di antara desa Fengjiaping dan Zhaotong sulit dilupakan.
Lahir dari Inisatif Warga
Jiang Shixue setiap hari bertugas mengoperasikan kereta gantung dan memastikan keselamatan penumpang. Penduduk menggunakan jembatan bergerak ini untuk mengangkut hasil panen dan menjalani kehidupan sehari-hari. Uniknya kereta gantung ini tidak dibangun pemerintah, melainkan berkat upaya patungan sepuluh keluarga di desa Zhaotong. Setiap perjalanan dihargai sekitar Rp. 9.000
Perjalanan Unik
Bocah sekolah dasar ini harus menyebrang sungai untuk belajar. Perjalanan serupa dilakukan penduduk yang ingin berobat atau berbelanja. Adapun warga yang memiliki kendaraan bisa mengambil jalur beraspal yang memutar dan memakan waktu lebih lama.
Janji Cina
Tahun 2018 pemerintah Cina berambisi melakukan ekspansi pembangunan infrastruktur ke kawasan pedalaman. Beijing misalnya telah merencanakan pembangunan 180.000 kilometer ruas jalan baru dan memperbaiki 2.500 jembatan yang rusak.
Jembatan di Tengah Tahun
Lewat program yang sama kereta gantung di atas sungai Jinsha akan dipensiunkan. Mulai pertengahan 2018 penduduk desa Zhaotong dan Fengjiaping akan bisa menyebrang sungai lewat jembatan baru. Sementara kereta gantung hanya akan menjadi atraksi pariwisata.