Serangan Dekat Kawasan Wisata Israel Renggut Korban Jiwa
18 Agustus 2011Sekitar 20 kilometer sebelum tiba di kota Eilat, kawasan wisata di pinggir Laut Merah, bus pertama kena tembakan pada Kamis siang (18/8). Kaca depan ditembaki dan sejumlah kaca samping rusak. Dalam bus jarak jauh itu terdapat serdadu-serdadu Israel dan juga seorang ibu dengan dua anaknya: "Mereka melepaskan lima tembakan. saya mengatakan kepada anak-anak untuk membungkuk. Mereka terkena serpihan."
Seorang penumpang tewas. Tembakan tampaknya dilepaskan dari sebuah mobil yang sedang berjalan dan oleh seorang pelaku di pinggir jalan. Jalan di lokasi serangan itu menyelusuri garis perbatasan ke Mesir. Seorang pengendara mobil yang kebetulan berada di depan bus dan juga terkena tembakan, mengatakan bahwa serangan itu terkoordinasi: „Saya melihat seorang pria yang berjongkok lalu merebahkan dirinya. Sedetik kemudian, kaca-kaca mobil hancur. Saya mengatakan kepada anak-anak saya di mobil untuk merebahkan diri, lalu saya melaju dan menelpon polisi."
Pelaku diduga dari Jalur Gaza
Tidak lama kemudian, sebuah kendaraan militer tidak jauh dari situ, terkena jebakan bom. Para serdadu tampaknya sedang menuju lokasi bus yang diserang. Lima serdadu Israel terluka. Sedangkan dari perbatasan Mesir ditembakkan sebuah granat, tetapi tidak menimbulkan kerusakan atau pun korban. Demikian menurut keterangan militer Israel.
Saat militer Israel memburu pelaku serangan dengan helikopter, tembakan dilepaskan terhadap sebuah bus lainnya. Penumpang bus itu selamat, tetapi sejumlah penumpang sebuah mobil di dekatnya tewas tertembak.
Masih belum jelas, siapa pelaku serangan-serangan itu. Namun Israel menegaskan bahwa pelakunya berasal dari Jalur Gaza. Militer Israel menutup wilayah sekitar Eilat dan menyatakan bahwa tujuh pelaku serangan tewas dalam baku tembak. Diduga mereka hendak melarikan diri.
Serangan udara balasan di Jalur Gaza
Pemerintah Mesir dan juga pemerintah Hamas di Jalur Gaza menyangkal terlibat dalam serangan itu. Sementara seorang pimpinan gerakan radikal menyambut baik serangan itu. Latar belakang serangan juga belum diketahui. Militer menduga bahwa serangan paling berdarah sejak bertahun-tahun ini berasal dari kelompok sempalan di Jalur Gaza.
Pada jumpa pers di Yerusalem Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengeluarkan ancaman, ke depan para pelaku serangan akan membayar harga yang sangat mahal atas tindakannya. Israel tidak mau menerima serangan-serangan hari Kamis itu begitu saja.
Tidak lama setelah serangan di Israel, angkatan udara negeri itu melancarkan serangan udara balasan. Menurut keterangan Palestina, serangan ditujukan ke target di Jalur Gaza dan enam orang dikatakan tewas di dekat Rafah. Di antara korban tewas terdapat pemimpin organisasi ekstrem Awab Airab, PRC. Militer Israel menegaskan, serangan udara memang ditujukan kepada pemimpin PRC.
Christian Wagner/Christa Saloh-Foerster
Editor: Marjory Linardy