Serangan Gencar Militer di Berbagai Kota Suriah
5 April 2012Para penentang Presiden Suriah Bashar al-Assad melaporkan serangan besar-besaran yang dilancarkan pasukan pemerintah di kawasan pinggiran ibukota Damaskus, sementara pemerintah menyampaikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa pasukannya telah mulai ditarik dari wilayah-wilayah pertempuran.
Menurut keterangan oposisi Suriah, pasukan pemerintah hari Kamis (5/4) menyerang berbagai kota. Di Hrajtan dan Anadan, di dekat kota Aleppo di sebelah utara terjadi pertempuran antara tentara dan pemberontak. Demikian diumumkan organisasi Pengamatan HAM Suriah. Seorang warga Hrajtan menerangkan, kota yang berpenduduk sekitar 50.000 orang itu diberondong tembakan dari panser pada pagi hari, sebelum pasukan darat memasuki kota.
Suriah klaim mulai tarik pasukan
Serangan yang sebagian dilaporkan cukup hebat itu terjadi di Kfar Shams, Suriah selatan dan di Duma, kawasan pinggiran Damaskus. Seorang penentang pemerintah di Duma, Mohammed Said menyebut serangan itu sebagai salah satu yang terhebat di wilayah tersebut sejak dimulainya perlawanan terhadap Assad bulan Maret tahun lalu. Pengamat menduga, pasukan pemerintah hendak merebut sejumlah wilayah sebelum gencatan senjata yang sudah disepakati mulai berlaku pada hari Selasa mendatang.
Jurubicara utusan PBB dan Liga Arab bagi Suriah, Ahmad Fawzi mengemukakan di Jenewa, pemerintah Suriah telah mengumumkan bahwa pasukannya sudah mulai ditarik dari Daraa, Idlib dan Sabadani. Menurut kesepakatan, gencatan senjata Suriah berlaku selambatnya mulai 12 April. Bagi kedua pihak, mulai 10 April pertempuran harus dihentikan dalam waktu 48 jam.
Sementara itu, oposisi Suriah mengutarakan keraguan yang besar bahwa Assad benar-benar akan menaati gencatan senjata. Diperkirakan bahwa Assad hanya ingin mendapatkan lebih banyak waktu untuk dapat melanjutkan gempurannya terhadap kelompok perlawanan. Gencatan senjata adalah inti dari rencana perdamaian yang dimediasi oleh bekas Sekjen PBB Kofi Annan untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah.
Rusia mungkin dukung sebuah dokumen DK PBB
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergej Lavrov mengatakan hari Kamis (5/4), Moskow juga dapat menyetujui sebuah dokumen Dewan Keamanan PBB yang mendukung rencana perdamaian Annan. Lavrov tidak menjelaskan apakah dokumen yang dimaksudkannya itu berupa sebuah resolusi atau hanya sebuah pernyataan. Namun ia menjelaskan bahwa dokumen itu tidak boleh berisikan ancaman dan ultimatum.
Menurut perkiraan PBB, lebih dari 9.000 orang tewas di Suriah dalam konflik tersebut. Juga semakin banyak warga Suriah yang mengungsi ke negara tetangga, Turki. Otoritas Turki mengumumkan, sekitar 1.600 pengungsi baru tiba di negerinya pada hari Rabu (4/4) dan Kamis (5/4). Secara keseluruhan saat ini terdapat sekitar 22.000 pengungsi Suriah di Turki.
Christa Saloh-Foerster (dapd, dpa, afd)