Serangan Mobil di Paris, Polisi Evakuasi Champs-Elysees
20 Juni 2017Serangan hari Senin (19/6) itu itu terjadi di jalan protokol kota Paris, Champs-Elysees, tidak jauh dari lokasi di mana seorang jihadis menembak mati seorang petugas polisi dua bulan sebelumnya. Penyerangnya tewas di dalam mobilnya. Polisi masih belum memberikan rincian, mengapa pelakunya tewas. Tidak ada korban lain dalam serangan itu.
Polisi menyebut identitas pelaku sebagai Adam Dzaziri, 31 tahun, yang dikenal sebagai anggota kelompok Islam garis keras. Selain itu tidak ada catatan kriminal mengenainya.
Menteri Dalam Negeri Gerard Collomb mengatakan, mobil itu menabrak kendaraan terdepan dari rombongan van polisi saat mereka sedang menuju Champs-Elysees, dekat aula pameran Grand Palais.
"Aparat keamanan sekali lagi jadi target di Perancis," kata Collomb. Juru bicara Kementerian Pierre-Henry Brandet mengatakan, mobil Renault Megane putih yang digunakan untuk menyerang itu kemudian terbakar.
Video menunjukkan asap tebal membubung dari mobil setelah terkena benturan di jalan pusat wisata dan belanja di kota Paris itu.
Sumber di kepolisian mengatakan kepada kantor berita AFP, mereka menemukan sebuah senapan serbu Kalashnikov, dua pistol, amunisi dan juga beberapa tabung gas di dalam mobil itu.
"Senjata, bahan peledak ... berpotensi meledakkan mobil ini," kata Mendagri Perancis Gerard Collomb. Tidak ada polisi atau warga sipil yang terluka dalam insiden tersebut.
Ayah tersangka pelaku mengatakan kepada AFP, anaknya "memang punya senjata yang terdaftar, karena dia berlatih menembak". Seorang sumber di kepolisian mengatakan, pria itu memiliki izin senjata api.
Polisi hari Senin malam memeriksa tempat tinggal tersangka bersama keluarganya di Plessis-Pate, sebuah kota kecil berjarak sekitar 40 menit berkendaraan dari pusat kota Paris.
Wali kota setempat Sylvain Tanguy mengatakan bahwa keluarga itu "sangat tertutup hati dan tidak banyak keluar".
"Anda bisa tahu jika Anda melihat mereka di jalan, bahwa mereka sangat religius," kata Tanguy.
"Orang-orang langsung berlarian ke segala arah," kata saksi mata Alexandre yang berusia 51 tahun. "Ada yang berteriak kepada saya agar segera lari."
Polisi sempat menutup dua stasiun Metro di Champs-Elysees, dan membukanya lagi dua jam kemudian.
Mendagri Gerard Collomb mengatakan, serangan tersebut " sekali lagi menunjukkan bahwa ancaman serangan di Perancis tetap sangat tinggi ".
Perancis masih berada di bawah situasi darurat yang diberlakukan setelah serangan November 2015 di kota Paris. Ketika itu, serangan para teroris menewaskan 130 orang.
Pada hari Rabu (21/6), pemerintah Perancis akan memperkenalkan undang-undang anti-terorisme baru, yang memungkinkan keadaan darurat dicabut.
hp (afp, dpa, rtr)