Smog Membekap Cina
Di banyak daerah di Cina, tahun baru diawali dengan gelapnya hari karena matahari tertutup polusi smog tebal. Kadar partikel beracun di udara jauh melampaui ambang batas aman.
Pemimpin Besar Tak Nampak Lagi
Begini situasi di Bejing saat tengah hari, di mana matahari seharusnya bersinar terang. Di lapangan Tiananmen, yang dijuluki jantungnya Cina, gambar raksasa pendiri negara, Mao Zedong (6,4 x 5 meter) yang terpampang di gerbangnya, tidak bisa dikenali lagi akibat tebalnya smog,
Jarak Penglihatan Kurang dari Semeter?
Ini foto dari metropolitan Tianjin.150 km di sebelah selatan ibukota Beijing. Kualitas udaranya juga tidak lebih baik. Hari Kamis pagi 5 Januari 2017 jarak pandangan di bandara setempat dilaporkan kurang dari semeter akibat aerosol yang membeku. "Ini bukan lelucon, dan bukan kesalahan", demikian media pemerintah. Penerbangan terpaksa dibatalkan.
Rekaman dari Udara
Jika dilihat dari lapisan atmosfir lebih tinggi, tampak jelas bagaimana parahnya polusi udara. Ini foto udara kawasan pegunungan yang jarang penduduk, di provinsi industri Hebei dimana Industri berat harus menghentikan operasinya. Di kawasan pegunungan angin tidak berhembus dan Smog tidak bergerak dari kawasan itu.
"Hilangnya" Pencakar Langit
Gedung-gedung tinggi pencakar langit adalah ciri khas kota metropolitan Cina, misalnya di kota Jinan yang berpenduduk enam juta orang (foto). Ingin lihat pemandangan indah dari gedung tinggi? Tidak bisa lagi.
Lalulintas Juga Jadi Penyebab Utama
Di samping industri berskala besar, padatnya lalulintas juga jadi penyebab utama buruknya kualitas udara. Di banyak kota besar seperti Dalian (foto) seharusnya jumlah mobil dibatasi, agar polusi udara bisa diatasi.
Bahaya bagi Kesehatan
Bulan Desember 2016 organisasi pelindung lingkungan Greenpeace memperkirakan, lebih bari 400 juta warga Cina terkena dampak negatif gelombang smog. Menurut perkiraan pakar kesehatan, udara yang tercemar jadi penyebab 1,6 juta kasus kematian tiap tahunnya di Cina.
Berdansa di Dalam Smog
Sejumlah orang yang "berani" tetap melakukan aktivitas di udara bebas, walaupun ada peringatan resmi terkait bahaya yang mengancam. "Kami tidak bersedia membiarkan udara buruk mengganggu kegemaran kami untuk berdansa", demikian dijelaskan suami istri Zhang. Penulis: Hao Gui (ml/as)