Studi Media dan Ilmu Budaya di Jerman
Jerman tidak hanya terdepan untuk kuliah teknik, tapi juga kuliah ilmu sosial dan humaniora. Mahasiswa Indonesia, Caesarianda Kusumawati, studi di jurusan Media dan Ilmu Budaya, Heinrich Heine Universität, Düsseldorf.
Kampus terbesar di ibu kota NRW
Heinrich Heine Universität adalah universitas terbesar di Düsseldorf, ibu kota negara bagian Nordrhein Westphalen (NRW). Awalnya tahun 1907, HHU adalah Akademi Kedokteran sebelum diubah menjadi universitas tahun 1965. Kini HHU memiliki lima fakultas (Kedokteran, MIPA, Humaniora, Ekonomi dan Hukum) dengan 35 ribu mahasiswa, yang berasal dari lebih dari 100 negara di dunia, salah satunya Indonesia.
Kuliah Media dan Ilmu Budaya
Caesarianda Kusumawati, atau biasa disapa Caesa, adalah salah satu mahasiswa asal Indonesia, yang kuliah di HHU. Dia terdaftar sebagai mahasiswa di jurusan Medien und Kulturwissenschaften atau Media dan Ilmu Budaya. Mahasiswa asal Jakarta itu menjadi bagian dari sekitar 1100 mahasiswa asing yang kuliah di Fakultas Humaniora, HHU.
Banyak mata kuliah seru
Meskipun sempat kaget dengan mata kuliah yang dipelajari di semester awal, yang kebanyakan tentang filsafat, Caesa menikmati banyak modul kuliah yang membuka wawasan dan pikirannya, seperti misalnya: studi tentang gender dan filosofi terapan.
Media dan kehidupan sehari-hari
Caesa juga mendapat modul kuliah yang berjudul "Medien im Alltagsleben" atau media dalam kehidupan sehari-hari. Dalam modul ini, mahasiswa membahas fenomena jejaring sosial dan pengaruhnya terhadap manusia, seperti misalnya ketergantungan pada media sosial dan terganggunya hak privasi.
Media sosial di Jerman
Menurut pengamatan Caesa, banyak orang Jerman yang khawatir hak privasinya terganggu dalam bermedia sosial, sehingga banyak yang memilih tidak memiliki akun jejaring sosial sama sekali atau membatasi pertemanan di dunia maya. Hal itulah yang mempengaruhi Caesa pula dalam berperilaku di media sosial.(na/ts)