Sulitnya Mencari Tempat Tinggal
16 Oktober 2013Melihat-lihat rumah kamar yang diincar, berjabat tangan dan mendapat kontrak sewa -- itu dulu. Kini puluhan mahasiswa di Jerman harus bersaing ketat untuk mendapat kamar sewaan. Pencarian kamar di kota-kota universitas bertambah sulit.
"Saya sudah selama berminggu-minggu mencari sebuah apartemen," kata seorang mahasiswa di Köln. "Tapi kemungkinan bahwa saya akan mendapatkan tempat, cukup kecil, karena saingannya bisa sampai 60 orang." Ia menginap sementara di tempat penampungan darurat gratis bagi mahasiswa yang mencari kos.
Pertolongan Pertama : kamp bantuan bagi mahasiswa
"Pada bulan Agustus dan September, biasanya mahasiswa mulai panik, meminta bantuan kami untuk membantu mereka menemukan ruang yang cocok ," kata Christopher Kohl, Sekretaris Urusan Sosial dan Mahasiswa Internasional di Komite Umum Universitas Köln.
Salah satu mahasiswa asal dari Slovakia, Andrej Homola terkejut melihat ketatnya persaingan pencarian kos atau kamar sewaan di kota-kota universitas di Jerman: "Ibu saya memiliki banyak teman di Jerman yang telah mencarikan kamar," katanya, tapi sejauh ini tidak berhasil.
Homola yang ikut program pertukaran studi ini tinggal tempat penampungan darurat yang tidak nyaman. Hanya ada beberapa matras untuk tidur di atas lantai.
Mencari rumah di Nordrhein-Westfallen
Bukan hanya Köln, kota universitas di Jerman yang sangat sulit jika orang ingin mencari kamar. Sekitar 2,5 juta mahasiswa sekarang terdaftar di universitas Jerman. Belum pernah sebanyak itu sebelumnya. Terutama di negara bagian terpadat Nordrhein-Westfallen NRW.
Jumlah mahasiswa di perguruan tinggi NRW sekitar 123.000, hampir sepertiga lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun universitas mengharapkan pertumbuhan jumlah mahasiswa ini sejak tahun 2004, akomodasinya tak mencukupi.
Kesulitan serupa ditemui di kota-kota lain di negara bagian lain. Untuk sekitar 2,5 juta siswa, hanya ada 230.000 akomodasi mahasiswa yang didanai publik. Dalam rangka untuk meringankan masalah, asrama seminari dan rumah perawat di Siegen di Bochum diubah menjadi kamar yang disewakan bagi mahasiswa dengan harga murah yakni sekitar 200 Euro per bulan.
Kontainer : Mahal tapi solusi cepat
Di Berlin–Treptow, Jörg Duske membangun kamar dari kontainer. 410 kontainer pengiriman diubahnya menjadi apartemen satu kamar. Dengan sewa bulanan 389 Euro, harganya menjadi dua kali lipat dari asrama mahasiswa. Itupun sudah berbaris 230 peminat yang tertarik dalam daftar tunggu tahap pertama.
Duske berencana melakukannya lebih lanjut di di kota-kota besar lain di Jerman, untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi mahasiswa. Diharapkan pada November 2013 tahap pertama di Berlin sudah bisa terisi. Sampai saat itu, banyak pencari kamar masih hanya bisa menunggu.