Suriah Tuduh Anggota DK PBB Dukung Teroris
2 Oktober 2012Rezim Suriah tatap ngotot dengan gambaran musuh utamanya. Menteri luar negeri Walid al-Muallim dalam debat paripurna di Sidang Umum PBB di New York , tetap menuding terorisme terorganisir sebagai penyebab pecahnya perang saudara yang sudah berlangsung lebih setahun di negaranya.
"Teroris ini didukung sejumlah anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara-negara lainnya", tegasnya. Al-Muallim secara tegas menyebutkan, terutama Qatar, Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat dan Perancis sebagai penyebab munculnya terorisme di Suriah. Negara-negara ini dituding mendukung teroris di Suriah dengan uang, senjata dan kombatan dari luar negeri.
Menlu Suriah itu juga mengatakan, Damaskus tetap terbuka bagi dialog dan telah melakukan sejumlah reformasi di dalam negeri. "Saya sekarang berada di sini untuk menegaskan kepada anda semua, bahwa Suriah secara serius melaksanakan langkah reformasi penting, yang puncaknya adalah perubahan konstitusi yang mendukung politik plularisme", ujar Al-Muallim lebih lanjut.
Dia menyebutkan, seruan untuk melengserkan presiden Bashar al-Assad merupakan campur tangan amat kasar terhadap urusan dalam negeri Suriah.
Pengungsi didesak pulang
Dalam forum itu, Al-Muallim juga mendesak warganya yang mengungsi ke luar Suriah, untuk pulang. "Sejumlah kalangan ingin menciptakan krisis pengungsian, dengan mengerahkan kelompok bersenjata menyerang warga Suriah di kawasan perbatasan, dan memaksa mereka untuk mengungsi. Di negara tetangga pengungsi ditampung di tempat latihan militer atau semacam penjara", kata menlu Suriah itu.
Situasi di kamp-kamp pengungsi, menurut wakil rezim Suriah itu sangat tidak manusiawi. Al Mualim juga mengatakan, Damaskus hendak menjalin dialog konstruktif dengan seluruh kelompok politik di dalam dan di luar negeri, di bawah payung penguasa Suriah, untuk mencari jalan keluar dari konflik dewasa ini.
Sekjen PBB, Ban Ki Moon dalam pertemuan dengan Menlu Suriah, Walid Al Mualim, Senin (01/10), mengecam amat keras aksi kekerasan di Suriah yang terus berlanjut. Ban juga mendesak presiden Bashar al Assad untuk menunjukkan perasaan simpati kepada rakyat di negaranya.
Namun desakan sekjen PBB itu tidak didengar rezim di Damaslus. Pertempuran terus belangsung dan pasukan pemerintah melanjutkan serangan udara terhadap kawasan pemukiman. Dalam pertempuran di provinsi Idlib dan Homs Senin (01/10) sedikitnya 21 warga sipil dan 18 serdadu pro-rezim tewas. Sejak pecahnya perlawanan rakyat di Suriah Maret 2011, tercatat lebih dari 30.000 orang tewas.
AS/AB (rtr, afp, dpa, dapd)