Suu Kyi Kunjungi Thailand
30 Mei 2012Di ibukota Thailand, Bangkok, Aung San Suu Kyi dijadwalkan menyampaikan pidato pada Forum Ekonomi Asia Timur, Jumat (01/06). Presiden Myanmar Thein Sein yang juga diundang menghadiri forum yang akan digelar mulai Kamis (31/05) itu, secara mendadak membatalkan kedatangannya.
Alasan resminya karena kewajiban di dalam negeri. Sejak Maret 2011, Myanmar memiliki pemerintahan sipil formal. Thein Sein melakukan reformasi politik pertama dan memulai dialog dengan partai dari Suu Kyi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Pimpinan oposisi Myanmar Suu Kyi, Rabu (30/05) bertemu dengan para aktivis jaringan pembela hak migran di Provinsi Samut Sakhon. Sebuah pusat bagi pekerja migran sektor industri perikanan, sekitar 60 km di selatan Bangkok.
“Tujuan utamanya adalah untuk meminta izin dari Thailand guna membuka pusat pelatihan bagi para pekerja migran.” Demikian dikatakan Andy Hall, pakar pekerja migran Myanmar pada Pusat Migran Thailand di Mahidol University. “Ia ingin memberi para pekerja migran informasi tentang hak-hak mereka agar mereka dapat memperjuangkan hak-haknya.” Tapi kebanyakan mereka tidak dapat membaca dan menulis, jadi pendidikan amat penting", tambahnya.
Pihak berwenang memperkirakan dari sekitar dua juta pekerja migran yang ada di Thailand, sekitar 80 persen berasal dari Myanmar. Pengamat mengatakan jumlah pekerja migran tidak tercatat dapat mencapai satu juta lebih.
Suu Kyi juga mengunjungi pasar udang Mahachai yang mempekerjakan ratusan warga Myanmar. Massa menyambutnya dengan teriakan “Ibu Suu, panjang umur!” dan melambaikan gambar ibu dan ayah Suu Kyi, pahlawan kemerdekaan Myanmar Aung San.
Pekerja migran Myanmar di Thailand seringkali harus membayar uang sogok disamping biaya resmi izin masuk dan menjalani kondisi kerja yang berat, upah yang buruk dan sering mendapat intimidasi dari pihak berwenang.
DK/AS (dpa, afp, dapd, epd)