Tantangan Penderita AIDS di Dunia Kerja
1 Desember 2013"Saya akhirnya nekad", kata Holger yang berusia 49 tahun, ketika menceritakan tentang keputusannya untuk berbicara jujur kepada atasan di perusahaan tempat dia bekerja. Dia berterus terang tentang penyakit AIDS yang dideritanya. Untungnya, atasan Holger penuh pengertian. Karirnya tidak terhambat, malah sebaliknya. Holger sekarang menjadi direktur di sebuah organisasi sosial.
Kondisi kesehatan Holger juga makin baik. Setiap hari dia harus menelan sebuah pil untuk mencegah penyakit berbahaya yang sering menyerang penderita AIDS. Kemampuan kerjanya tidak turun, kata Holger. Tapi ia sekarang lebih berhati-hati. "Saya lebih memperhatikan kondisi tubuh saya, misalnya saya tidak bekerja terlalu keras, supaya bisa tetap berfungsi dengan baik."
Kondisi lebih baik
Dulu, diagnosa AIDS sudah seperti hukuman mati bagi seseorang. Sampai 20 tahun lalu, tidak ada kemungkinan meredam penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini. Penderita AIDS bisa mati hanya dalam beberapa bulan atau tahun.
Ketika Angelika 18 tahun lalu diberitahu bahwa ia terinfeksi virus AIDS, ini merupakan syok besar baginya.
Ketika itu, belum ada terapi anti retroviral yang sekarang sudah menjadi pengobatan standar. Waktu itu, Angelika yang sekarang berusia 55 tahun harus keluar dari pekerjaannya. "Karena penyakit AIDS, kondisi saya buruk sekali, Jadi saya putuskan untuk berhenti bekerja, demi mendapat ketenangan dan untuk memulihkan tenaga".
Sekarang berkat obat-obatan jenis baru, harapan hidup para penderita AIDS sudah hampir sama dengan harapan hidup rata-rata penduduk Jerman. Jika pengobatan berjalan lancar dan tidak ada komplikasi, kualitas kehidupan para penderita AIDS juga tidak jauh berbeda dibandingkan orang sehat.
Masih ada diskriminasi
Dua pertiga dari sekitar 50.000 penderita AIDS di Jerman tetap bekerja seperti biasa. Jika tidak ada diskriminasi, kemungkinan besar akan lebih banyak lagi yang tetap bisa bekerja. "Harapan hidup penderita AIDS sudah jauh lebih baik, tapi masih ada yang menjadi korban stigmatisasi", kata Manuel Izdebski dari Lembaga Bantuan AIDS Jerman, Deutsche AIDS-Hilfe.
Organisasi ini sejak 30 tahun bekerja membantu orang yang terkena infeksi HIV. Dulu, pekerjaan penting mereka adalah memberi informasi kepada publik tentang penyakit HIV/AIDS, dan bagaimana orang bisa melindungi diri dari ancaman terinfeksi. Sekarang, publik Jerman sudah punya cukup informasi. Jumlah infeksi baru rata-rata mencapai 3000 kasus per tahun. Ini adalah angka terendah di Eropa barat.
Proyek Deutsche AIDS-Hilfe sekarang fokus pada penggalangan solidaritas. Mottonya: "Hidup bersama secara positif". Penderita AIDS seperti Holger, menjadi "duta" yang menerangkan bagaimana masyarakat bisa membantu. Foto Holger dipasang di poster kampanye solidaritas dengan penderita AIDS.
Informasi juga disebarkan ke perusahaan-perusahaan, untuk memberi penerangan dan mencegah diskriminasi terhadap para pengidap virus HIV. Sejak awal 2013 digalang proyek "HIV di dunia Kerja", yang didukung oleh beberapa perusahaan besar seperti IKEA, Deutsche Telekom dan jaringan hotel NH.